Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Paket Wisata Halal di Jepang Lebih Mahal

Kompas.com - 01/09/2016, 07:31 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang yang kini gencar berpromosi wisata di Indonesia mulai mencoba untuk lebih ramah terhadap wisatawan Muslim. Ramah yang dimaksud adalah dalam soal penyediaan fasilitas halal seperti makanan, akomodasi, dan termpat beribadah, sehingga membuat wisatawan nyaman saat berwisata.

"Dari dulu, dua puluh tahun lalu juga ada makanan halal di Jepang, tetapi jenis makanan India atau Timur Tengah bukan makanan otentiknya," kata Director of Operations dari Fuji International, Japan Land Operator, Rani Helfina di acara Visit Japan Travel Trade Meet, Senin (29/8/2016). 

(BACA: Jepang Incar Turis Indonesia untuk Wisata Musim Dingin)

Rani mengatakan ragam makanan halal yang terbatas, membuat wisatawan Muslim menjadi cepat bosan. Namun kini, banyak restoran di Jepang yang mulai membuat makanan otentik dengan bahan makanan dan tata cara pembuatan yang halal. Begitu pula dengan restoran yang meyediakan ruang untuk shalat. 

"Hanya saja untuk membuka paket wisata halal ini tidak mudah, kita harus benar-benar melakukan survei langsung. Tidak mau asal membuka paket wisata saja," kata Rani.

Sebab, menurut Rini, wisatawan Muslim di Indonesia terbilang unik, tak perlu mewah namun harus ada label halal. "Paket wisata Muslim memang lebih mahal, karena rata-rata hotel halal di Jepang adalah hotel bintang tiga. Makanannya juga lebih mahal," kata Rani. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com