Dimulai dengan menyembelih Seekor ayam jantan di tengah atau di pinggir ladang sebelum Weri Mata Nii, tanam benih padi. Darah ayam diteteskan kepada benih padi, sebatang kayu, roto sebelum memulai tanam. Ritual ini menghargai alam sebagai tempat bertumbuhnya padi.
Ladang sebagai tempat menanam berbagai jenis pangan lokal sangat dihormati dengan berbagai upacara adat. Meneteskan darah ayam kepada benih padi sebagai lambang menghormati padi serta membebaskan padi dari berbagai macam serangan hama.
3. Ritual Podong
Ritual ini membersihkan rumput-rumput diladang saat padi mulai tumbuh. Rumput atau tumbuhan yang mengganggu pertumbuhan padi dicabut. Berbagai rumput dan tumbuhan yang ada di sela-sela padi dibersihkan agar proses pertumbuhan padi berjalan dengan baik.
4. Karong Kozu Wole
Ritual ini dilaksanakan di kampung-kampung dengan berbagai tari-tarian untuk menghantar padi yang sudah di panen. Sebelum tari-tarian dalam upacara karong kozu wole dalam sebuah kampung, terlebih dahulu dilaksanakan ritual adat yang dilambangkan seekor ayam.
Ayam sangat penting bagi kelangsungan ritual adat di Manggarai Timur di Flores Barat. Darah ayam sebagai lambang yang sangat berarti bagi warga petani di Manggarai Timur, Flores Barat. Semua ritual adat selalu menyembelih seekor ayam.
5. Ritual Riik Kozu
Ritual ini berupa injak padi yang sudah matang. Ritual ini untuk memisahkan benih padi dengan batang gabahnya. Ritual ini biasa dilaksanakan di sebuah tenda panggung yang beralaskan dengan bambu bersegi empat dengan tiang-tiang dari kayu. Dulu warga petani yang tersebar di kampung-kampung tidak mengenal dengan mesin rontok.
Sebelum dilaksanakan injak padi, Riik Kozu, terlebih dahulu dilangsungkan upacara adat yang dilambangkan oleh tua adat. Ritual itu untuk menghormati dan menghargai padi agar padi tidak hilang.
Dalam kepercayaan orang Manggarai Timur, benih padi bisa hilang. Padi yang siap panen bisa hilang diambil oleh roh halus yang berada di kebun-kebun. Bisa juga hilang apabila tidak memberikan sesajian kepada leluhur.
Jadi upacara adat yang dilaksanakan adalah memohon alam semesta dan penjaga-penjaganya berupa roh halus untuk bersama-sama menjaga agar padi tidak hilang. Darah, sayap, daging ayam dipersembahkan kepada penjaga di kebun itu agar mereka tidak mengganggu padi. Juga mereka tidak menghilangkan padi yang siap panen.
Sanggar Uma Lodok
Sejak dibentuk Sanggar Uma Lodok di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Komba di Kampung Mok, Desa Mbengan 2010 lalu. Para pendidik disekolah itu didukung dengan kreatifitas dari Kepala Sekolahnya mendidik anak-anak sekolah, bukan saja dengan ilmu pengetahuan yang diatur dengan kurikulum melainkan anak-anak sekolah di didik dengan ilmu budaya sesuai dengan budaya di Manggarai Timur.
Para pendidik bersama dengan siswa dan siswi di sekolah itu menggali informasi budaya dan ritual-ritual adat setempat. Bahkan, tari-tarian yang diwariskan leluhur di Desa Mbengan di Manggarai Timur digali dan dilatih demi keberlangsungan dan keberlanjutan dari warisan leluhur tersebut.