BALLARAT, KOMPAS.com - Hap hap hap… Belasan kanguru melompat mendekat ketika Shayne Stevens, salah satu staf petugas di Ballarat Wildlife Park, Victoria, Australia, melangkah sambil membawa seember biji-bijian.
Shayne lalu menyodorkan ember itu kepada para pengunjung kami yang takut-takut berjalan di belakangnya dan meminta kami mengambil segenggam biji-bijian untuk diberikan kepada kanguru yang sudah menghampiri. Maklum, kami baru pertama kali bertemu kanguru dan langsung berhadap-hadapan.
Pelan-pelan, saya membuka tangan dan seekor kanguru menyorongkan kepalanya ke arah tangan saya lalu mulai menikmati biji-bijian yang ada di telapak tangan saya. Satu temannya mendekat, sekarang ada dua kanguru yang makan dari tangan saya.
Kami tergelak karena rasa geli yang muncul akibat tangan dijilat oleh kanguru sekaligus sangat senang karena menemui pengalaman yang baru dan menyenangkan.
Sambil mereka makan dari tangan kanan kami, tangan kiri kami bisa mengelus lembut bagian tengkuk kanguru hingga punggungnya yang berbulu. Tak hanya ituu, kami juga bisa ber-selfie bersama kanguru.
Salah satu kanguru yang saya beri makan ternyata membawa bayinya di kantung perutnya. Saat sang induk makan, bayi kanguru sesekali melongok ke luar kantong.
Selama sekitar 30 menit, hampir setengah ember biji-bijian dari Shayne ludes.
***
Pengalaman berinteraksi langsung dengan hewan khas Australia ini ditawarkan oleh Ballarat Wild Life Park di Ballarat, sebuah kota yang berjarak sekitar 115 kilometer dari pusat Kota Melbourne atau dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam.
Taman ini dikelola oleh keluarga Greg Parker sejak 31 tahun lalu. Untuk masuk, pengunjung harus membayar 31 dollar Australia untuk orang dewasa dan 17,5 dollar Australia untuk anak hingga remaja.
Dari gerbang depan, pengunjung akan masuk melalui toko suvenir sebelum menjumpai taman terbuka yang luas. Sejak keluar dari pintu ruangan penjualan suvenir, pengunjung sudah bertemu kanguru yang melompat-lompat atau hanya berjemur di atas rerumputan ataupun jalan beraspal.
Shayne mengatakan, kanguru-kanguru yang ada di taman ini sudah tidak takut lagi pada manusia ketika berpapasan meski hidup bebas di alam terbuka.
“Mereka sudah jinak, sudah bersahabat dengan manusia,” ungkapnya.
Pengunjung bisa memilih untuk bermain bersama kanguru, memberi makan kanguru dengan membeli satu kantong besar biji-bijian seharga 10 dollar Australia, atau hanya duduk-duduk di bangku kayu yang juga dilengkapi meja sambil makan dan memandangi polah kanguru di taman ini.
Kedua kanguru ini lalu mengambil pose berdiri, lalu mulai mendorong dengan dua kaki di atas dan sesekali menendang dengan dua kaki di bawah yang lebih panjang. Saat menendang, tubuh mereka bertumpu pada ekornya.
Aktivitas ini dikenal dengan nama kangaroo boxing atau tinju kanguru. Biasanya berlangsung antara kanguru jantan. Mereka bertinju untuk memperebutkan hak untuk mengawini kanguru betina di area tersebut.
Kebiasaan hewan ini pun lantas diadopsi ke dalam salah satu olahraga manusia yang juga disebut dengan nama serupa.
Selain kanguru, di taman seluas sekitar 15 hektar ini, pengunjung juga bisa bertemu dengan binatang khas Australia lainnya, seperti koala, wombat dan Tasmanian devil. Ada pula llama dan short-beaked echidna.
Saat kami tiba, tiga koala yang tampak masih tidur. Namun beberapa saat kemudian, mereka bangun dan berjalan meniti batang kayu menuju tempat dedaunan kayu putih atau eucaliyptus diletakkan. Ya, setelah bangun tidur, lanjut Shayne, mereka makan, lalu tak lama lagi, mereka kembali tidur.
"Koala biasanya tidur 20 jam per hari," katanya sambil tersenyum.
Shayne lalu menjelaskan bahwa di negara bagian Victoria, pengunjung kebun binatang atau taman seperti ini tidak diperbolehkan menggendong koala. Namun, beberapa negara bagian hal itu diperbolehkan, misalnya di Queensland.
Jadi, di Ballarat Wild Life, pengunjung hanya boleh mengelus punggung koala. Itu pun dengan pendampingan staf atau petugas.
Shayne lalu mengingatkan untuk tidak mengelus kepala koala karena hewan bermata kecil itu tidak menyukainya.
Wombat adalah binatang asli Australia yang masuk dalam keluarga mamalia pengerat.
Nama Mr Patrick tersohor di dunia setelah dinobatkan oleh CNN, stasiun televisi berita asal Amerika Serikat, sebagai satu dari delapan maskot kota terlucu di dunia.
Banyak wisatawan dari seluruh dunia, lanjut Shayne, sengaja datang ke Ballarat hanya untuk melihat Mr Patrick.
"Mr Patrick memang sudah lama menjadi maskot kota Ballarat. Tahun ini, Mr Patrick akan berusia 31 tahun. Jadi semoga akan ada pesta untuknya," ungkap Shayne.
(Tulisan ini merupakan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.