Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Kue untuk Sesajen di Bali

Kompas.com - 04/10/2016, 05:20 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

GIANYAR, KOMPAS.com - Mencari kuliner khas di Bali itu susah-susah gampang. Anda harus tau tempat dan waktu yang tepat untuk membeli makanan khas Pulau Dewata. Kebanyakan kuliner khas bisa didapat di pasar tradisional, pada pagi atau sore hari. Saya yang sampai di Pasar Sukawati pada siang hari jelas kesulitan mencari kuliner khas Bali.

Beruntung saya mendapati lapak kue Ibu Reken di Pasar Sukawati yang menjual kebutuhan sehari-hari, Kamis (29/9/2016). Letak pasar ini berada persis di seberang Pasar Sukawati yang menjual cinderamata khas Bali.

"Bu ini kue buat sesajen ya?" kata saya. Ibu Reken menjawab, "Iya. murah-murah ini, mari dibeli," katanya.

Saya kemudian ragu, memangnya boleh kue buat sesajen ini dikonsumsi?

"Ya boleh, enak-enak loh kuenya," kata ibu Reken.

Jelas boleh sekali kue tradisional khas Bali ini dikonsumsi. Sebagai informasi, mengonsumsi kue dari sesajen yang telah disembahyangi menurut kepercayaan Hindu Bali dapat memberi berkat bagi pemakannya. Asalkan kue sesajen masih dalam keadaan layak konsumsi. 

Kompas.com/Silvita Agmasari Ibu Reken, penjual kue tradisional khas Bali di Pasar Sukawati, Gianyar, Bali.

Kios Ibu Raken ini menjual banyak sekali jenis kue dengan ukuran kecil. Banyak yang nampak asing dan tak pernah saya lihat sebelumnya. Namun ada pula kue yang tak asing seperti bolu, brownies, juga camilan lain seperti keripik pisang dan emping melinjo.

Dengan sabar Ibu Raken menjelaskan, "Kalau yang itu namanya gunting-gunting, dari terigu, telur, dan kelapa. Buatnya digunting-gunting," kata Ibu Raken menunjukan kue yang berbentuk segitiga. Rasanya seperti kue cincin atau kue donat tradisional khas Indonesia dengan rasa kelapa.

Ada juga onde-onde donat alias kue donat tapi dalam bentuk yang mini dan tanpa topping. Kemudian, jajan uli dan jajan begino kue dengan warna merah muda cerah, campuran ketan dan kelapa.

Kompas.com/Silvita Agmasari Lapan Ibu Reken yang menjual ragam kue tradisional Bali di Pasar Sukawati.

Selanjutnya ada emping, bukan melinjo melainkan dari jagung kering. Hampir mirip popcorn dengan rasa gula. Kue tradisional Bali ini umumnya terbuat dari tepung terigu, tepung beras, kelapa, dan gula.

Karena begitu menggoda selera, akhirnya saya mengambil tujuh jenis kue. "Berapa ini bu?" kata saya sembari memberi sekantung plastik berisi macam kue.

"Ini seribu, ini dua ribu, ini juga, ya jadi semua sepuluh ribu," kata Ibu Reken.

Saya cukup terkejut karena harga kuenya sangat murah. Apalagi beberapa jenis kue berisi tiga sampai empat kue dalam satu plastik. Jadilah kue tradisional khas Bali ini menjadi camilan yang menemani perjalanan saya berwisata di Pulau Dewata.

Ibu Reken menjual kue tradisional khas Bali ini dari pukul 04.00 sampai 19.00 Wita di Pasar Sukawati, Gianyar. Tak sulit menemui lapak jualannya, bentuknya kaki lima dan terletak persis di bagian depan Pasar Sukawati. Menurut Ibu Reken, jika sore hari semakin banyak penjual makanan khas Bali di pasar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com