Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisir Orang Papua, Bentuk Kasih Orangtua kepada Anak

Kompas.com - 19/10/2016, 17:10 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Di depan pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Runggaeri membuka lapak kaki lima sembari menjaga cucu. Ia menjajakan sirih, pinang, keripik pisang, dan aksesori khas Papua seperti gelang dan kalung di lapaknya yang sederhana.

(Baca juga: Tarian Kolosal dan Indahnya Senja di Festival Lovely Raja Ampat)

Di antara semua barang yang ia jual, ada satu barang jualan Runggaeri yang mengundang tanya bentuknya seperti garpu bergigi namun berukuran kecil, seukuran telapak tangan.

"Mama ini apakah?" tanya saya pada Runggaeri.

"Ini orang Papua punya sisir," jawabnya.

Kompas.com/Silvita Agmasari Mama Runggaeri, menjual insun di depan pantai WTC, Waisai, Raja Ampat.
Mama Runggaeri, asal Serui, Papua menjelaskan dalam bahasa Serui sisir tersebut disebut insun. "Insun ini seperti anak bagi kita, selalu dibawa dan disayang. Ina artinya Ibu, Ita artinya Bapak dalam Bahasa Serui. Ina, ita, insun, sisir seperti anak yang kita sayangi," kata Runggaeri.

Sisir Papua ini menurut Ruanggaeri juga bentuk kasih sayang orang tua pada anaknya. Dalam sehari sang ibu dapat menyisir anaknya dua sampai tiga kali, membelai sang anak, menyisir rambutnya agar tetap rapih dan tak kusut.

"Insun ini sangat awet, bisa sampai turun ke anak cucu. Apalagi jika rambut dikasih minyak, insun semakin awet," kata Runggaeri.

Insun sendiri menurut Runggaeni dibuat dari bambu, yang kemudian dibersihkan dan dibelah agar memiliki gigi seperti halnya sisir. Setelah itu diberi potongan selang air di sela gigi agar gigi sisir tetap membuka alias tak mengatup.

(Baca juga: Ragam Acara Menarik di Festival Lovely Raja Ampat)

"Buatnya mudah, kalau tak ada pekerjaan dapur, Mama bisa buat sampai 15 buah," kata Runggaeri.

Harga satu insun dihargai Rp 20.000 oleh Runggaeri. Insun selain berbentuk sisir. Namun ada pula dibuat versi mini untuk dijadikan gantungan kunci dan hiasan kalung oleh Runggaeri. Ada gambar-ganbar etnik sederhana yang dibuat Runggaeri sehingga Insun semakin cantik dan khas Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com