Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengantar Mentari di Pantai Marinbati

Kompas.com - 18/12/2016, 20:07 WIB

Barangkali itu yang menjadi alasan beberapa artis dan grup band nasional, bahkan pejabat, tergoda ke Gamtala dan Marinbati. Sebut saja mantan Putri Indonesia Nadine Chandrawinata, grup band Geisha, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Desa Gamtala pun dinyatakan sebagi desa wisata di Maluku Utara.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Ekonomi Kreatif Halmahera Barat Nur Rahmiani Achmad mengatakan, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga sering meneliti mangrove di Gamtala yang memiliki luas sekitar 12 hektar itu. Jenis mangrove kini masih terus diklasifikasi.

Sementara Pantai Marinbati hanya didatangi di kala senja. Saat senja berakhir, wisatawan kembali ke Jailolo yang berjarak sekitar 9 kilometer. Potensi Marinbati belum dimanfaatkan sebagai obyek wisata.

Setelah keluarga Sultan Jailolo tak lagi tinggal di pesisir itu, Maribanti mati. Belum ada investor melirik lokasi itu untuk dibangun penginapan. Begitu pula pemerintah daerah yang kini menggenjot sektor pariwisata. Tak digarap, sampah menumpuk di pesisir pantai.

Kendala

Halmahera Barat kini menjadi salah satu destinasi wisata di Maluku Utara. Banyak lokasi menarik, tak hanya Gamtala dan Marinbati. Ada Pulau Pastofiri dan Babua serta sejumlah lokasi yang menawarkan keindahan bawah laut.

Setelah menikmati keindahan di Pulau Ternate, wisatawan bisa menggunakan perahu cepat ke Jailolo. Waktu tempuh tidak lebih dari satu jam dengan ongkos Rp 50.000 per penumpang.

Salah satu kendala pengembangan sektor pariwisata di Halmahera Barat adalah kurangnya dukungan listrik. Pemadaman bergilir yang kerap terjadi membuat pengusaha penginapan kerepotan.

Seperti yang ditemui di Penginapan Amazing, Jailolo. Seorang tamu marah-marah karena penginapan tidak menyediakan generator set memadai. Generator itu hanya mampu untuk penerangan saja. Penyejuk ruangan tidak bisa diaktifkan karena tak cukup daya.

Padahal, potensi panas bumi di Halmahera Barat sangat besar. Menurut Bupati Halmahera Bara Danny Missy, ada satu titik yang memiliki potensi hampir 45 megawatt (MW). Ini ibarat tikus mati di lumbung padi.

”Kami sangat berharap kerja sama dari PT PLN (Persero) untuk mendukung pembangunan di Halmahera Barat. Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan kami,” katanya. (Frans Pati Herin)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Desember 2016, di halaman 28 dengan judul "Mengantar Mentari di Pantai Marinbati".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com