Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedung Kandang, Air Terjun Tersembunyi di Gunungkidul

Kompas.com - 22/03/2017, 14:05 WIB

KOMPAS.com - Kedung Kandang, begitu nama sungai sekaligus air terjun yang terletak di Gunung Botak, Nglanggeran, Pathuk, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Air sungai mengalir, menuruni gundukan bebatuan besar sehingga menghasilkan deretan air terjun kecil yang menawan. Menurut warga sekitar, air terjun itu akan deras aliran airnya jika turun hujan pada malam sebelumnya.

"Air-air terjun di Kedung Kandang ini airnya mengalir deras dan tampak tambah indah kalau malam harinya turun hujan," ujar Parti, seorang petani yang sedang menanam padi di sekitar Kedung Kandang. 

Di sekitar Kedung Kandang, terdapat pesawahan lengkap dengan terasering yang indah. Jalanan terjal berbatu yang cukup ekstrem harus dilalui jika pengunjung ingin melihat air terjun tersembunyi ini. Anda harus berjalan kaki sekitar satu kilometer dari parkiran motor. 

BACA: Air Terjun Gedad, Destinasi Wisata Alam Terbaru di Gunungkidul

Selain menikmati langsung airnya yang segar, pengunjung bisa menikmati Kedung Kandang dari sebuah jembatan bambu buatan.  Jika merasa letih di tengah jalan, Anda bisa berhenti sejenak sambil melepas lelah di beberapa gazebo yang tersedia.

Heru Purwanto selaku pihak pemasaran kelompok Sadar Wisata Nglanggeran menyebutkan bahwa air terjun di Kedung Kandang tersebut baru benar-benar diperhatikan saat musim hujan tahun 2015. 

"Setelah itu kami mendokumentasikan air terjun yang muncul indah tersebut, dan kami publikasikan melalui media sosial," tambah Heru.

BACA: Diburu Wisatawan, Air Terjun Banyunibo di Gunungkidul

Ia juga menambahkan bahwa dulu pengunjung dikenakan biaya seikhlasnya. Namun tarif tersebut kini sudah ditentukan alias dipatok.

"Saat ini, untuk masuk ke Kedung Kandang dikenakan biaya sebesar Rp 7000 per orang. Hasil biaya tersebut digunakan untuk biaya promosi dan penambahan-penambahan fasilitas yang masih kurang," ujar Heru. 

Pengelola desa wisata Nglanggeran juga masih menggunakan dana kasnya untuk terus menunjang fasilitas-fasilitas di Kedung Kandang. Heru juga menambahkan bahwa pihak pengelola Desa Wisata Nglanggeran masih menunggu hasil pengajuan proposal ke pemerintah.

BACA: Belalang Goreng ala Gunungkidul, Gurihnya Mirip Udang Goreng...

Untuk menuju lokasi Kedung Kandang, pengunjung bisa bertolak ke arah timur dari pegunungan Nglanggeran sejauh 2,5 kilometer hingga ada sebuah jalan yang menurun di sebuah jembatan. Beloklah ke kanan. Papan penunjuk ke Kedung Kandang sudah terlihat di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com