Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Purnomo, Wisata Plus Lestarikan Hutan

Kompas.com - 31/03/2017, 19:17 WIB

Warga desa butuh waktu sekitar dua minggu untuk membangun jembatan, membuat jalan setapak sepanjang 500 meter dengan ratusan anak tangga dari tanah yang ditahan bambu, membangun gapura selamat datang, serta membersihkan pohon rengas dan kemadu yang bisa mengakibatkan gatal pada kulit.

”Ada sekitar 10 pohon rengas dan kemadu yang kami tebang, tapi kemudian kami menanam 500 bibit pohon nagasari, tembagan, dan klengsar yang merupakan tanaman endemik di lereng Gunung Slamet,” kata Purnomo.

Masyarakat sejahtera

Kendati ada cemoohan dari beberapa warga yang meragukan usaha mengelola wisata Curug Jenggala, Purnomo tetap meneruskan membangun tempat itu.

Dengan misi hutan lestari masyarakat sejahtera, Purnomo yakin manfaat wisata alam itu bisa dirasakan bagi semua warga di desa itu.

Melalui promosi di media sosial, Curug Jenggala yang baru dibuka pada Oktober 2016 mampu mendongkrak pengunjung secara drastis.

Kalau biasanya pengunjung sekitar 2.000 orang per bulan, kini jumlahnya bisa mencapai 10.000-13.000 orang per bulan. Pemasukan dari wisatawan mencapai Rp 50 juta-Rp 67 juta per bulan.

”Saat ini sedikitnya ada sembilan pelataran rumah warga yang dijadikan tempat parkir. Warga yang tadinya berburu burung di hutan ada yang beralih menjadi tukang ojek atau mengurus taman dan ibu-ibu rumah tangga juga membuka warung makanan ringan,” tutur Purnomo yang sehari-hari bekerja sebagai operator pintu jaga air PLTA Ketenger.

Menurut Purnomo, aneka jenis burung yang banyak diburu warga antara lain burung percit, depyu mini, kutilang hijau, dan kanis jenggot.

Hasil tangkapan itu dijual dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 300.000 per ekor. ”Biasanya warga memburu dengan getah atau jaring,” ujarnya.

Sejumlah warga mengapresiasi usaha dan kerja keras Purnomo dalam mengelola wisata alam di desanya tersebut.

Joko (45), warga desa yang dulu sering berburu burung di hutan, misalnya, kini turut mengelola lingkungan sekitar tempat wisata curug.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com