Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Targetkan 250.000 Wisatawan Indonesia

Kompas.com - 10/05/2017, 08:21 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Taiwan menargetkan bisa mendatangkan wisatawan dari Indonesia tahun ini sebanyak 250.000 orang atau naik dari tahun lalu yang sebanyak 190.000 orang.

"Indonesia masuk 10 besar negara penyumbang wisatawan Taiwan yang tahun lalu berkisar 11 juta orang. Daya tarik yang dilakukan Taiwan antara lain kemudahan ke Taiwan dan menyiapkan kuliner halal," ujar Deputy Director Taiwan Tourism Bureau Kantor Kuala Lumpur, Malaysia, Cindy Chen di Medan, Selasa (9/5/2017).

Dia mengatakan itu pada acara Taiwan Tourism Workshop dengan tema "Time To Taiwan' yang sebelum di Medan sudah dilakukan di Jakarta dan Surabaya.

(BACA: Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Taiwan?)

Dalam kegiatan itu, Taiwan membawa berbagai pemangku kepentingan sektor pariwisata negara itu untuk memberikan informasi soal pariwisata Taiwan sekaligus menjajaki kerja sama bisnis sektor pariwisata.

KOMPAS.COM/KISTYARINI Hidangan halal yang disajikan Kunming Islamic Restaurant, Taipei, Taiwan
Menurut Cindy Chen, dari Indonesia, Sumut khususnya Medan adalah salah satu kota yang diharapkan menambah jumlah kunjungan wisatawan dari Indonesia itu ke Taiwan.

Alasan Cindy, Sumut dikenal sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia yang perekonomiannya bagus dan warganya penyuka kuliner.

"Taiwan menyadari tentang kebutuhan kuliner sehingga dewasa ini di Taiwan juga sudah terus berkembang restoran atau pusat jajanan makanan dan minuman halal. Sedikitnya sudah ada 100 gerai," kata Cindy.

(BACA: Wonderful Indonesia Tampil Memukau di DRT Taiwan 2016)

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, menurut Cindy, tahun ini Taiwan sudah termasuk dalam 10 negara yang harus dikunjungi.

Kemudahan memasuki Taiwan bagi warga Indonesia adalah bisa memajukan Visa Multiple terhitung 1 Juni 2017.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Chiang Kai-shek Memorial Hall di Taipei, Taiwan
Visa Mulitiple itu diberikan kepada warga Indonesia yang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pernah mendapatkan Visa Taiwan (tidak termasuk Visa Kerja) dan tidak memiliki catatan pelanggaran hukum.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut Solahuddin Nasution menyebutkan, promosi pariwisata Taiwan juga akan menguntungkan Sumut maupun Indonesia secara nasional.

Alasan dia, dengan kedatangan delegasi Taiwan, maka akan ada peluang kerja sama antar-pengusaha pariwisata negara itu dan Sumut.

"Jadi bukan hanya turis Sumut yang semakin banyak ke Taiwan, tetapi juga bisa sebaliknya. Apalagi dewasa ini, wisatawan asal Taiwan juga sudah mulai semakin banyak yang mengunjungi Sumut," katanya.

KOMPAS/RAKARYAN SUKARJAPUTRA Kolam-kolam air panas untuk publik yang berada di distrik Beitou, Taipei, Taiwan, menjadi salah satu daya tarik wisata Taiwan, sekaligus peninggalan dari masa pendudukan Jepang di pulau tersebut.
Namun Solahuddin mengakui, untuk kepentingan kunjungan wisatawan yang semakin banyak diperlukan penerbangan langsung dari Medan-Taiwan-Medan.

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengaku berkepentingan untuk menarik investor atau menjalin kerja sama di sektor pariwisata.

Menurut Erry, dijadikannya Danau Toba sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama Indonesia harus menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatwan mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com