Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjalanan Warung Nasi Uduk Bang Udin Rawa Belong Jakarta

Kompas.com - 21/05/2017, 12:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Udin (51) tampak sibuk mengambil nasi uduk dari wadah pada Jumat (18/5/2017) malam di bilangan Rawa Belong, Jakarta Barat. Segenggam bawang goreng lalu ia taburkan di atas nasi uduk. Tak lupa ia bertanya kepada pembeli.

"Mau pake apa?" ujar Udin akrab.

"Sayur jengkol sama empal," jawab seorang pembeli.

Dengan cekatan ia langsung menyiramkan kuah semur ke nasi uduk serta mengambil potongan jengkol. Setelah empal goreng diletakkan di atas nasi uduk, ia memberikan piringnya kepada sang pembeli.

(BACA: Mencicipi Gurihnya Nasi Uduk Semur Jengkol Bang Udin Sejak 1986)

Malam itu sekitar pukul 21.00 WIB, pembeli tak memenuhi warungnya. Namun, pembeli datang silih berganti.

"Biasanya suka ada yang gak dapat makan di meja. Jadi asal aja duduk di mana yang penting makan," ujarnya.  

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Warung Nasi Uduk Bang Udin di Kawasan Rawa Belong, Palmerah, Jakarta, Kamis (19/5/2017). Warung Nasi Uduk Bang Udin menyediakan nasi uduk dengan lauk seperti semur jengkol, empal goreng, semur tahu tempe dan telor, dan berbagai lauk lainnya.
Begitulah kegiatan Udin sehari-sehari di warung nasi uduknya ketika melayani pembeli. Ia sehari-hari dibantu oleh adik kandungnya untuk menjual nasi uduk.

Usaha warung nasi uduk yang bermerek "Bang Udin" itu telah dilakoninya sejak tahun 1986. Kala itu, ia pertama kali berjualan bersama kedua orang tuanya.

"Awalnya saya bantu babeh cuci piring, ngelayanin, dan ambil air. Abis itu baru turun ngelayanin orang untuk makan," ungkapnya.

(BACA: Nasi Uduk, Kuliner Persilangan Budaya Melayu dan Jawa)

Awalnya, usaha nasi uduk adalah proyek percobaan. Dahulu sebelum tahun 1986, ayah dari Udin, Dasuki atau akrab disapa Dada adalah pedagang kembang di Rawa Belong.

Sementara, ibunya adalah pedagang kue. Ada kue lapis, lontong, dan berbagai kue lain yang dijual oleh almarhum ibunya. Dari sinilah cerita Warung Nasi Uduk Bang Udin berawal.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Seporsi nasi uduk semur jengkol dengan empal goreng di Warung Nasi Uduk Bang Udin Kawasan Rawa Belong, Palmerah, Jakarta, Kamis (18/5/2017). Nasi uduk semur jengkol Bang Udin telah hadir sejak tahun 1986.
"Nah, di tempat biasa ibu jualan kue, sebelahnya itu kakaknya bapak yang jualan nasi uduk. Itu dulu jualan (kue dan nasi uduk) satu meja. Karena kakaknya bapak pindah ke pasar kembang, ya akhirnya banyak orang yang nanyain nasi uduk tuh," kata Udin saat ditemui KompasTravel.

Dari kegelisahan para pelanggan nasi uduk milik kakak ayah dari Udin itulah keluarganya mulai menjual nasi uduk. Almarhum Dasuki menyambi berjualan nasi uduk dan kembang. Sementara, ibunya yang meracik nasi uduk serta lauk pauk lainnya termasuk semur jengkol.

"Pertama coba dua liter, terus lima liter nasi, eh habis nasi uduknya. Akhirnya pindah ke mari (tempatnya yang sekarang)," kata Udin yang memiliki lima saudara kandung.

Dulu, ia berjualan tak jauh beberapa meter dari tempatnya sekarang. Hingga, akhirnya ia mendapatkan izin dari pemilik toko yang ada di belakang warung nasi uduknya.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Udin (51) tengah melayani pembeli Warung Nasi Uduk Bang Udin di Kawasan Rawa Belong, Palmerah, Jakarta, Kamis (19/5/2017). Warung Nasi Uduk Bang Udin menyediakan nasi uduk dengan lauk seperti semur jengkol, empal goreng, semur tahu tempe dan telor, dan berbagai lauk lainnya.
Dari tahun 1986 hingga 1990, warungnya tak bernama. Pada suatu ketika, pelanggannya menyarankan untuk memberikan nama lantaran kesulitan menemukan warungnya.

"Orang-orang bilang kasih merek aja dah (nasi uduknya). Namanya siapa tuh ya saya tanya. Nama babeh apa Udin. Akhirnya Udin aja dah yang mudaan," ucap Udin sambil tertawa.

Resep nasi uduk dari ibunya ia pelajari hingga saat ini. Pembantunya pun telah menguasai resep nasi uduk peninggalan sang almarhumah.

Kini, ia bisa menghabiskan hingga 50 liter nasi uduk setiap hari bila ramai pembeli. Pengunjungnya pun hadir dari sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta mancanegara.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pembeli di Warung Nasi Uduk Bang Udin di Kawasan Rawa Belong, Palmerah, Jakarta, Kamis (19/5/2017). Warung Nasi Uduk Bang Udin menyediakan nasi uduk dengan lauk seperti semur jengkol, empal goreng, semur tahu tempe dan telor, dan berbagai lauk lainnya.
"Pernah ada orang bule dari Australia, istrinya orang sini (Indonesia) makan. Eh dia seneng jengkol," ujarnya.

Warung Nasi Uduk Bang Udin terletak di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat. Warung ini buka mulai pukul 17.00 - 00.30 WIB. 

Pembeli bisa memilih nasi uduk dengan semur jengkol, telur, kentang, tempe, dan tahu; kari tempe, telur, dan tahu; juga rendang ati ampela dan telur. Ada pilihan lain seperti bakwan udang goreng, ayam goreng, pepes ikan teri, dan perkedel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com