Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Rumah Tempe Indonesia, Melihat Produksi Tempe yang Diakui Dunia

Kompas.com - 27/05/2017, 08:04 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

Selain itu ada tempe premium yang dipesan oleh berbagai perusahaan, juga untuk diekspor. Terakhir ada tempe organik, yang dipasarkan khusus bagi resto organik dan komunitas vegetarian.

“Cara pesan di RTI ini berbeda dari pabrik tempe biasa. Jadi kita wajib pesan dulu tiga hari sebelum, jika mau membeli banyak, misal untuk acara masak. Kalau wisatawan hanya bisa membeli terbatas di sini,” ujar Sukhaeri, Kepala KOPTI Kabupaten Bogor, yang membawahi RTI kepada KompasTravel, Selasa (23/5/2017).

Ia menjelaskan bahwa RTI dibangun sebagai role model para perajin tempe, agar produksi mereka memenuhi standar keamanan pangan.

"Standarnya meliputi produksi yang baik, peralatan tepat guna yang memenuhi standar keamanan dan kebersihan, dan memiliki prosedur yang bisa dipertanggungjawabkan," ujar laki-laki yang akrab disapa Heri.

Selain itu, tujuan RTI ini sebagai wisata edukasi ialah memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana jika produk tempe dibuat dengan cara higienis, dan tertata. Tentunya hasilnya akan lebih baik, dari segi rasa, ketahanan, hingga wujudnya. Wisatawan juga bisa membandingkannya langsung di sini.

Heri mengatakan, selain pengenalan dan edukasi mengenai proses tempe, di sini juga menjadi rujukan tata letak pabrik yang benar. Mengenai penataan ruang, sirkulasi udara, dan cahaya sinar matahari yang tepat guna.

Kini rumah produksi tempe ini sudah menjadi parameter produksi tempe dunia. Wisatawan yang datang karena penasaran ataupun ingin belajar langsung tak hanya dari Indonesia. Bahkan berbagai negara sering datang ke sini, seperti Jerman, Jepang, Amerika, Belanda, dan lebih dari 20 negara lainnya.

Selain karena tempenya yang sudah terkenal ke mancanegara, RTI juga terkenal karena telah melahirkan berbagai pengusaha tempe di banyak negara. Seperti Rustono, "King of Tempe Jepang" yang juga sempat mempelajari tempe di RTI ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com