Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ziarah ke Makam "Pangeran Raja Atas Angin" di Bandung Barat

Kompas.com - 01/06/2017, 23:05 WIB

KOMPAS.com - Suasana senyap sangat terasa saat memasuki makam keramat Syekh Maulana Muhammad Syafei, yang juga dikenal sebagai Pangeran Raja Atas Angin.

Makam tersebut berada di RT 07/RW 07, Desa Cijenuk, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Di sebelah makam sang pangeran, terdapat makam istrinya yakni Nyimas Rangga Wuluh.

Di kompleks yang sama juga dimakamkan dua anak perempuan sang pangeran yakni Nyimas Rangga Wulan dan Nyimas Rangga Wayan.

Menurut Ii Prawira Suganda selaku pendiri Yayasan Syekh Maulana Muhammad Syafei, Pangeran Raja Atas Angin adalah keturunan langsung Sultan Ageng Tirtayasa atau keturunan kesembilan dari Sultan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

"Syekh Maulana Muhammad Syafei merupakan pelopor syiar Islam di sejumlah wilayah di Jawa Barat, mulai dari Cisewu, Garut, hingga Surade, Sukabumi," ujar Ii kepada Tribun Jabar di kediamannya, Minggu (28/5).

Dalam syiarnya menyebarkan agama Islam, kata Ii, Syekh Maulana mendirikan sebuah pesantren sederhana yang disinggahi oleh santri-santri yang berasal dari penduduk setempat dan sekitarnya di Cijenuk. Dalam syiar ini, Syekh Maulana dibantu oleh Eyang Jaga Wadana, Eyang Jaga Raksa, dan Eyang Jaga Wulan.

Keempat tokoh ini dipandang sangat berperan dalam upaya pengembangan agama Islam, khususnya di daerah Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya. Dalam perkembangannya, keturunan Syekh Maulana Muhammad Syafei mendirikan banyak pesantren di berbagai tempat.

"Mereka berjuang tanpa kenal lelah untuk menegakkan dan mengembangkan syiar Islam seperti yang telah diamanatkan oleh leluhurnya," ujarnya.

Semasa hidupnya, kata Ii, Syekh Maulana Muhammad Syafei juga dikenal memiliki banyak karomah. Inilah yang kemudian membuat masyarakat menjulukinya sebagai Pangeran Raja Atas Angin.

"Beliau memiliki keistimewaan. Salah satunya dapat berada di beberapa tempat dalam satu waktu, makanya kemudian disebut Pangeran Raja Atas Angin," katanya.

Makam Syekh Maulana Muhammad Syafei kini sudah menjadi salah satu objek wisata religi di Kabupaten Bandung Barat. Ratusan peziarah datang dari berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan berbagai pelosok Indonesia. Termasuk Batam, Padang, Aceh, Gorontalo, dan masih banyak lagi. 

"Setiap hari ada 100-200 peziarah yang datang untuk mendoakan. Kalau malam Jumat Kliwon bisa mencapai 1.000-1.500 peziarah," tuturnya. 

Pada 12-17 Rabiulawal, jumlah peziarah mencapai puncaknya. Dalam seminggu, jumlahnya bisa mencapai 10 ribu peziarah.

Namun, Ii merasa pemerintah masih kurang memerhatikan tempat keramat yang bersejarah bagi umat Islam ini. Demi membangun infrastruktur dan fasilitas makam, tambahnya, ia memanfaatkan uang pribadi dan uang sumbangan yang masuk dari para peziarah.

Berita ini diambil dari Tribun Jabar dengan judul "Berziarah ke Makam Pangeran Raja Atas Angin di Bandung Barat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com