Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Menonton Paus di Perairan NTT

Kompas.com - 15/06/2017, 23:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan The Nature Conservancy (TNC) Indonesia akan menggelar kegiatan wisata menonton paus di perairan NTT tahun 2018 mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mensosialisasikan draf rencana pengembangan dan rencana bisnis menonton paus dan lumba-lumba kepada sejumlah stakeholder terkait di Provinsi NTT, serta menjaring masukan untuk penyempurnaan draf itu.

"Perairan provinsi NTT memiliki habitat perairan laut dalam, serta menjadi wilayah perlintasan 18 jenis paus. Termasuk dua spesies paus yang langka dan kharismatik yaitu paus biru (Balaenoptera Musculus) dan paus sperma (Physeter macrocephalus)," kata Marius dalam konferensi pers bersama sejumlah wartawan di Hotel Swiss Bell in Kristal Kupang, Kamis (15/6/2017).

Apalagi, lanjut Marius, dengan kontur kedalaman laut perairan provinsi NTT yang curam, tentu akan menjadikan kawasan perairannya sangat potensial untuk menjadi akses pengamatan paus.

Semua hal ini akan memberi kontribusi bagi upaya pencapaian tekad pemerintah untuk menjadikan NTT sebagai provinsi pariwisata, serta keinginan mewujudkan NTT sebagai destinasi utama pariwisata di Indonesia pada tahun 2018.

Marius menjelaskan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah paus merupakan spesies karismatik yang dilindungi sesuai regulasi internasional. Maka, setiap pengembangan kegiatan menonton paus di perairan Indonesia harus dilakukan dalam kerangka manajemen yang ketat.

"Tanpa pedoman yang mewadai yang ditaati oleh seluruh stakeholder, masyarakat dan wisatawan, maka kegiatan ini dapat mengancam kelestarian populasi paus yang melintasi perairan NTT," jelasnya.

Marius berharap semua pelaku usaha melihat itu sebagai potensi baru, sehingga yang memiki kapal laut dan kapal besar bisa ikut berpartisipasi. Untuk lokasi atau tempat menonton paus itu berlangsung di sejumlah kabupaten yakni di Lembata, Flores Timur, Alor dan sejumlah kabupaten lainnya di Pulau Flores.

"Wisata menonton paus ini juga agar kita mendidik masyarakat untuk bisa memelihara dan mengonservasi biota laut kita, supaya kelestarian alam ini bisa selalu terjaga," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com