Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Terbesar di Raja Ampat Kembali Digelar

Kompas.com - 18/10/2017, 19:04 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Untuk ke tujuh kalinya Festival Bahari Raja Ampat diselenggarakan di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat. Tahun ini festival digelar lebih meriah karena berbarengan dengan Festival Gemar Makan Ikan 2017, mulai 18-21 Oktober 2017.

Salah satu festival terbesar di Raja Ampat ini dibuka dengan tarian kolosal dari sanggar Mbilin Kayam yang bercerita tentang kehidupan masyarakat bahari di Raja Ampat. Tari dipertunjukkan pukul 12.20 WIT, Rabu (18/10/2017).

Dilanjutkan dengan pembukaan oleh Bupati Raja Ampat Adul Faris Umlati, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, dan Sekertaris Menko Kemaritiman Agus Purwoto.

"Acara ini sangat penting, dengan manfaat sangat besar terutama bagi Papua Barat khususnya Raja Ampat, untuk promosi budaya dan kearifan lokal wisata dan menjaga supaya tetap hidup dan tetap menjadi yang terbaik," ujar Adul Faris.

BACA: Apa Rasanya Makan Ulat Sagu Hidup-hidup di Raja Ampat?

Ribuan masyarakat dan wisatawan lokal maupun asing memenuhi Pantai Waisai Tercinta (WTC), yang menjadi pusat festival. Selain panggung besar, terdapat juga belasan stan dari komunitas yang berkaitan dengan pariwisata Raja Ampat, juga dinas-dinas terkait.

"Di salah satu festival terbesar Raja Ampat ini, banyak rangkaian acara terutama ada aquathlon yang baru. Kita ingin selain menjadi promosi destinasi bahari kelas dunia. Juga menjadi ajang berekspresi seluruh masyarakat untuk ikut serta memajukan budaya dan pariwisata, yang tentunya akan memacu pertumbuhan ekonomi di Papua Barat," ungkap Yusdi N Lamatenggo, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Raja Ampat kepada KompasTravel.

Dalam festival bahari ini berlangsung ragam kegiatan yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan. Antara lain mulai parade perahu nelayan, makan ikan bersama, lomba masak ikan, hingga lomba foto underwater yang diikuti peserta lebih dari 10 negara.

Selain itu, yang berbeda di tahun ketujuh penyelenggaraannya ialah lomba Aquathlon Raja Ampat. Para peserta yang ikut akan berlomba berenang di laut. Selain itu juga ada olahraga air lainnya seperti main kano hingga voli pantai.

BACA: Melihat Lebih Dekat Batik Khas Raja Ampat

Yusdi mengatakan Aquathlon dibuat untuk pembibitan atlet di bidang maritim dari Raja Ampat. Lomba tersebut juga mengutamakan masyarakat yang biasa menjadi tour guide untuk mengasah kemampuan mereka di dunia maritim.

Selama festival berlangsung akan selalu ada acara di Pantai WTC. Mulai dari siang hingga malam hari, terdapat banyak hiburan dan perlombaan bagi masyarakat dan wisatawan.

Para pengerajin noken (anyaman tas khas Papua) dan makanan tradisional pun mengisi beberapa stan di lapangan yang cukup luas tersebut. Pengunjung bisa mencicipi dan membeli berbagai hidangan unik di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com