Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Joglo Saridin, Jejak Sang Legenda di Kampoeng Djowo Sekatul

Kompas.com - 01/03/2018, 17:10 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Nama Syekh Jangkung atau Saridin sangat dikenal oleh masyarakat Pati dan daerah lainnya di Pantura Timur Jawa Tengah. Saridin menjadi tokoh ikonik yang melegenda karena kesaktiannya.

Kisahnya kerap ditampilkkan dalam pentas-pentas ketoprak dan bahkan pernah juga diproduksi dalam sebuah film.

Obor atau oncor yang terbuat dari kayu, terpasang di sejumlah tiang bagian teras pendopo Rumah Joglo Saridin di Kendal, Jateng. Oncor adalah salah satu alat penerangan tradisional sebelum diketemukannya listrik. Obor atau oncor yang terbuat dari kayu, terpasang di sejumlah tiang bagian teras pendopo Rumah Joglo Saridin di Kendal, Jateng. Oncor adalah salah satu alat penerangan tradisional sebelum diketemukannya listrik.
Salah satu kisahnya adalah, saat Saridin berguru pada Sunan Kudus. Pada suatu hari ia dan para santri diminta mengisi bak air untuk wudhu, namun Saridin bukannya diberi ember, malah diberi keranjang. Tapi dengan keranjang itu pula Saridin bisa mengisi penuh bak air.

Selain berguru kepada Sunan Kudus dan ia juga menjadi murid dari Sunan Kalijaga hingga akhirnya menjadi orang yang waskita dan menjadi penyebar Agama Islam di daerah Pati.

Makam Saridin ada di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Setiap hari, makamnya tidak pernah sepi dari para peziarah.

Meski hidup pada ratusan abad sebelumnya, namun siapa sangka ternyata masih ada jejak atau peninggalan Saridin yang masih bisa kita lihat sekarang. Yaitu sebuah rumah Joglo, atau arsitektur tradisional khas Jawa Tengah.

Saat ini rumah joglo tersebut masih terawat dengan baik di Kampoeng Djowo Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal dan kini dinamai Joglo Saridin.

Baca juga : Anda Ingin Menikmati Makanan Orang Desa? Datanglah ke Kendal

Humas Kampoeng Djowo Sekatul Elly Rusmilawati mengatakan, rumah joglo Saridin tersebut dibeli oleh Kampoeng Djowo Sekatul dari salah satu ahli waris Saridin.

Sebuah kereta kencana terlihat di teras sayap kanan Rumah Joglo Saridin di Kampoeng Djowo Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.KOMPAS.com/SYAHRUL MUNIR Sebuah kereta kencana terlihat di teras sayap kanan Rumah Joglo Saridin di Kampoeng Djowo Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
"Joglo ini peninggalannya Syekh Jangkung atau Saridin dari Pati. Dulunya ditempati ahli warisnya secara turun temurun, tetapi atas berbagai pertimbangan kemudian dijual kepada kami," kata Elly, pertengahan Februari 2018.

Namun sebelum dibeli dari oleh Kampung Djowo Sekatul, lanjut Elly, rumah Joglo Saridin ini pernah mau di jual kepada seorang investor dari Jepang. Namun ada kejadian ganjil saat hendak dipindah, sehingga joglo ini batal dijual kepada investor Jepang tersebut.

Tulisan penanda nama Rumah Joglo Saridin dalam dua aksara, latin dan aksara Jawa. Rumah Joglo Saridin dahulu merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), tokoh ikonik yang menjadi legenda masyarakat Pantura Timur Pulau Jawa karena kesaktiannya.KOMPAS.com/SYAHRUL MUNIR Tulisan penanda nama Rumah Joglo Saridin dalam dua aksara, latin dan aksara Jawa. Rumah Joglo Saridin dahulu merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), tokoh ikonik yang menjadi legenda masyarakat Pantura Timur Pulau Jawa karena kesaktiannya.
"Ketika mau diangkat ke truk, tanpa sebab yang jelas tidak bisa dipindahkan. Karena itulah, ahli waris memilih menjual kepada kami dan atas seizin Allah Joglo Saridin ternyata bisa dibawa sampai ke sini," ujarnya.

Sejak saat itu, rumah Joglo Saridin melengkapi puluhan joglo yang tersebar di Kampoeng Djowo Sekatul dan menjadi salah satu spot foto yang paling diincar pengunjung.

Teras pendopo Rumah Joglo Saridin di Kendal, Jateng, berlantaikan batu alam berwarna abu-abu dan terpasang beberapa meja kursi kayu kuno. Rumah Joglo Saridin merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), tokoh ikonik yang menjadi legenda masyarakat Pantura Timur Pulau Jawa karena kesaktiannya.KOMPAS.com/SYAHRUL MUNIR Teras pendopo Rumah Joglo Saridin di Kendal, Jateng, berlantaikan batu alam berwarna abu-abu dan terpasang beberapa meja kursi kayu kuno. Rumah Joglo Saridin merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), tokoh ikonik yang menjadi legenda masyarakat Pantura Timur Pulau Jawa karena kesaktiannya.
Selain Joglo Saridin, terdapat enam joglo besar serupa dengan jejak sejarahnya masing-masing. Pengunjung bisa melihat rumah-rumah joglo besar tersebut berikut isinya yang antik. Mulai dari pernak-pernik, hiasan, ornamen, ukiran, hingga furnitur khas Jawa klasik yang masih terawat rapi.

Ada Ndalem Bagan, Ndalem Bonokeling, Ndalem Joyokusumo, Ndalem Jayengan, Ndalem Gethuk, dan Joglo Sardirin sendiri.

Umpak soko guru atau tiang utama penyangga struktur bangunan Rumah Joglo Saridin di Kendal, Jateng. Rumah Joglo Saridin dahulu merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), tokoh ikonik yang menjadi legenda masyarakat Pantura Timur Pulau Jawa karena kesaktiannya.KOMPAS.com/SYAHRUL MUNIR Umpak soko guru atau tiang utama penyangga struktur bangunan Rumah Joglo Saridin di Kendal, Jateng. Rumah Joglo Saridin dahulu merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), tokoh ikonik yang menjadi legenda masyarakat Pantura Timur Pulau Jawa karena kesaktiannya.
"Kecuali Joglo Saridin, semuanya bisa disewakan sebagai rumah singgah, tempat resepsi perkawinan, seminar. Untuk joglo Saridin sekarang sudah ditetapkan sebagai Keraton Kawitan Amarta Bumi," jelasnya.

Tak hanya enam joglo besar, tempat wisata yang dibangun pada tahun 1998 dengan luas lahan mencapai 12 hektar ini juga dilengkapi dengan 25 joglo-joglo kecil lainnya.

Sejarah Joglo Saridin

Berdasarkan catatan Kampoeng Djowo Sekatul, rumah Joglo Saridin di tanah Sekatul diawali dengan sebuah wangsit  yang didapat oleh Kanjeng Pangeran Adipati Haryo Herry Djojonegoro.

Rumah Joglo Saridin merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), juga merupakan sebuah hadiah sayembara yang dimenangkan oleh Saridin.

Tampak samping Rumah Joglo Saridin di Kampoeng Djowo Sekatul di Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.Rumah Joglo Saridin merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), tokoh ikonik yang menjadi legenda masyarakat Pantura Timur Pulau Jawa karena kesaktiannya.KOMPAS.com/SYAHRUL MUNIR Tampak samping Rumah Joglo Saridin di Kampoeng Djowo Sekatul di Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.Rumah Joglo Saridin merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), tokoh ikonik yang menjadi legenda masyarakat Pantura Timur Pulau Jawa karena kesaktiannya.
Saridin juga merupakan murid kesayangan dari Sunan Kalijaga, kemudian oleh Saridin rumah Joglo dibawa ke Kabupaten Pati. Tahun 2009 Herry Djojonegoro menemukannya dalam kondisi lengkap, dan dibawa ke Sekatul untuk dilestarikan.

"Joglo Saridin ini memiliki 2 massa bangunan, yakni Omah Lanang dan Omah Wedok. Omah Lanang difungsikan sebagai pendapa dan Omah Wedok sebagai tempat duduk kerajaan atau pertemuan khusus raja-raja, terletak di belakang omah lanang," kata Elly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com