Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Sumba Punya Sekolah Pariwisata Internasional untuk Siswa Miskin

Kompas.com - 30/05/2018, 08:17 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

“Terima kasih kepada para orang tua yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mendidik mereka. Mereka telah menjadi bagian dari keluarga Sumba Hospitality foudation. Kalian pantas berbangga kepada mereka dan apa yang sudah mereka capai kami merasa terhormat boleh mendidik putra dan putri bapa ibu," ucap Inge.

Meluluskan 88 Siswa

Ketua Yayasan Sumba Hospitality Foundation, Redempta T Bato mengatakan, sekolah diploma yang baru dibuka pada tahun 2016 itu telah meluluskan 88 anak (dua angkatan).

Untuk masuk ke sekolah tersebut, calon siswa harus terlebih dahulu mengisi aplikasi, setelah itu akan dilakukan tes tertulis, wawancara dan verifikasi calon siswa, untuk memastikan bahwa siswa berasal dari keluarga dari latar belakang ekonomi tak mampu.

"Tahun ini ada 900 anak yang mendaftar, lalu mereka tes tertulis dan kami hanya mengambil 300 anak dari empat kabupaten yang ada di Pulau Sumba untuk selanjutnya dilakukan wawancara. Kemudian, setelah lulus wawancara, kami akan ambil 60 anak selanjutnya kami melakukan kunjungan rumah, karena sekolah ini memberikan prioritas kepada anak-anak tidak mampu," jelasnya.

Setelah siswa diterima, lanjut Redempta, pihaknya akan melakukan kunjungan ke rumah siswa, untuk memastikan bahwa benar dan tahu sekaligus mengobrol dengan keluarganya untuk membangun visi kalau anak-anak ke sini apa yang orang tua bayangkan di masa depan mereka.

"Kami tidak memilih kuantitatif tapi kualitas, sehingga kelas itu paling banyak hanya 12 orang anak, karena kita murni berbahasa Inggris, jadi dari anak-anak yang tidak bisa, sampai bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan lancar," katanya.

Para siswa akan belajar selama 17 bulan. 10 bulan mereka di sekolah dan tujuh bulan magang di sejumlah hotel terkenal di Bali dan Hotel Nihiwatu di Sumba Barat.

"Selama masa sekolah, proses training di Hotel Nihiwatu dan itu pun dilakukan setiap dua minggu sekali. Mereka juga praktik dan magang di sejumlah hotel bintang lima di Bali," ucapnya.

Sekolah internasional perhotelan Sumba Hospitality Foundation di Jalan Mananga Aba, Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadakan wisuda 47 siswa angkatan kedua, Sabtu (26/5/2018).   KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Sekolah internasional perhotelan Sumba Hospitality Foundation di Jalan Mananga Aba, Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadakan wisuda 47 siswa angkatan kedua, Sabtu (26/5/2018).
Para lulusan sekolah ini, langsung kerja di sejumlah hotel bintang lima dan restoran terkenal di Bali dan juga Nihiwatu.

Di hotel berbintang, mereka akan bertugas sebagai Housekeeping (departement di hotel yang bertugas membersihkan, merapikan dan menyediakan kebutuhan dalam kamar hotel), Front Office (departement di hotel yang berada di bagian pintu depan) dan restoran dan bar.

Tiga bulan pertama masuk sekolah, para siswa pun belajar general hospitality, selanjutnya masuk ke jurusan sehingga mereka lalu praktik. Pihaknya memiliki lima vila di mana para siswa bisa beriteraksi dengan tamu internasional.

Redempta menyebut, terdapat lima departement atau kelas yakni house keeping, front ofice, restorant and bar, culinary dan spa.

"Jadi untuk spa kami bekerja sama dan juga dibantu dengan beberapa universitas khusus pariwisata dari Belanda, yang membantu untuk kurikulum, memback up tenaga pengajar dengan standar internasional," katanya.

Para pengajar sekolah internasional perhotelan Sumba Hospitality Foundation di Jalan Mananga Aba, Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (26/5/2018).   KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Para pengajar sekolah internasional perhotelan Sumba Hospitality Foundation di Jalan Mananga Aba, Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (26/5/2018).
Redempta menjelaskan, untuk masuk ke sekolah itu, siswa hanya membayar Rp 1,5 juta, sebagai bentuk rasa tanggung jawab. Dana itu pun bisa dicicil selama empat kali. Pembayaran ini saja sampai selesai pendidikan.

Biaya ini sudah termasuk makan, minum, pakaian seragam, perlengkapan sekolah, asrama, biaya subsidi magang Rp 1,5 juta per bulan per anak, ditambah asuransi kesehatan dan tiket pesawat ke Bali untuk magang.

Pada kesempatan itu, lanjut Redempta, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah daerah Sumba Barat Daya dan Provinsi NTT yang sudah banyak membantu terutama soal perizinan.

Pihaknya juga berharap para pengajar sukarela dari berbagai negara ini bisa memeroleh Kartu Ijin Tinggal Terbatas atau Kartu Izin Menetap Sementara.

Apresiasi

Sementara itu Pelaksana Tugas Bupati Sumba Barat Daya Ndara Tanggu Kaha memberi apresiasi terhadap Yayasan Sumba Hospitality Foundation yang memiliki perhatian yang besar terhadap masyarakat Sumba melalui pendidikan dan pelatihan perhotelan internasional.

Wisuda sekolah perhotelan Sumba Hospitality Foundation di Jalan Mananga Aba, Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (26/5/2018).   KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Wisuda sekolah perhotelan Sumba Hospitality Foundation di Jalan Mananga Aba, Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (26/5/2018).
"Mendengar mereka menyanyi dan berbicara menggunakan bahasa Inggris dengan fasih membuat saya merinding dan saya tidak menduga kalau ini terjadi di Sumba Barat Daya dan Pulau Sumba," kata Ndara.

"Kita bangga karena lulusan sekolah internasional ini adalah warga Sumba. Hal ini menunjukan bahwa Yayasan Sumba Hospitality Foudation sebagai lembaga pendidikan, telah mendedikasikan secara optimal sumber daya yang dimilikinya untuk berkontribusi membangun Sumba. Terima masih ibu Inge atas perhatiannya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com