Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Menelusuri Pantai dan Curug via Jalan Baru Geopark Ciletuh

Kompas.com - 27/06/2018, 15:27 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Anda yang ingin menikmati indahnya taman bumi atau geopark di Ciletuh, Sukabumi, kini bisa melewati jalur baru dengan pemandangan yang memesona.

Hampir sepanjang 33 kilometer, pengendara disuguhan pemandangan birunya Teluk Ciletuh, hijaunya perbukitan, dan beberapa air terjun yang terasa menyegarkan mata.

Guratan senja kala itu menemani KompasTravel menjajal jalur baru untuk beranjak pulang dari Geopark Ciletuh ke arah Bogor, Sabtu (23/6/2018).

Perjalanan pulang dimulai dari pusat Geopark Ciletuh, yaitu Pantai Palangpang. Dari sana, titik poin kedua ialah Puncak Darma di Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, terlihat lekukan Teluk Ciletuh yang bersanding dengan birunya laut selatan.

Wisatawan mengabadikan momen Curug Dog-dog di kawasan Geopark Ciletuh, Sabtu (23/6/2018). Saat itu air di curug tersebut sedang keruh, akibat malamnya terguyur hujan deras.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan mengabadikan momen Curug Dog-dog di kawasan Geopark Ciletuh, Sabtu (23/6/2018). Saat itu air di curug tersebut sedang keruh, akibat malamnya terguyur hujan deras.
Saat tanjakan terakhir menuju Puncak Darma, jangan lewatkan pemandangan gagahnya Curug Dog-dog yang mengalir di derasnya Sungai Ciletuh.

Anda bisa memarkirkan kendaraan sebentar di tempat aman, dan berfoto di jembatannya berlatar curug tersebut. Namun jika malam harinya hujan deras, air curug dan sungai berubah jadi cokelat.

Baca juga: Petunjuk Arah Menuju ke Geopark Ciletuh via Jalan Baru

Lepas dari Puncak Darma, KompasTravel menuju titik poin selanjutnya yaitu daerah Cisaar. Di sini pemandangan yang disuguhkan tidak kalah menawan.

Sepanjang jalan desa ini terbentang birunya air laut yang menerpa bibir Pantai Cisaar. Daerah pantai di sini termasuk yang sepi pengunjung sehingga pemandangannya benar-benar bersih.

Pantai Cisaar di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi yang tampak tidak terlalu ramai pengunjung saat libur akhir pekan, Sabtu (23/6/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pantai Cisaar di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi yang tampak tidak terlalu ramai pengunjung saat libur akhir pekan, Sabtu (23/6/2018).
Adapun keramba-keramba terapung para nelayan udang akan menghiasi birunya laut di sana.

Sensasi jalan menuju ke daerah Cisaar cukup menantang, terdapat banyak kelokan, tanjakan, dan turunan curam. Di setiap kelokan curam Anda harus membunyikan klakson, guna memberi pertanda kendaraan dari lawan arah yang belum terlihat.

Begitupun saat melewati tanjakan curam. Jalan seolah terputus karena turunan belum terlihat, maka pengendara disarankan membunyikan klakson.

Baca juga: Panduan Transportasi Menuju Geopark Ciletuh dengan Kendaraan Umum

Tak jarang terlihat motor klasik yang tidak kuat menanjak, ataupun mobil yang harus menanjak dengan zig-zag untuk menambah tenaga saat tanjakan.

Namun hampir semua sisi jalan telah diamankan dengan pembatas besi, agar kendaraan yang lepas kendali, tidak masuk jurang.

Perjalanan menuju Geopark Ciletuh, yang penuh kelokan, turunan, dan tanjakan curam, Sabtu (23/6/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Perjalanan menuju Geopark Ciletuh, yang penuh kelokan, turunan, dan tanjakan curam, Sabtu (23/6/2018).
Di balik curamnya tanjakan yang harus dilewati, terdapat indahnya puncak bukit yang seringkali jadi sasaran selfie wisatawan.

Setelah Puncak Darma, ada Bukit Panieungan, Puncak Gebang, Puncak Aher, dan masih banyak puncak yang belum dikelola dan diberi nama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com