"Kami juga ingin menunjukkan bahwa para perupa juga ada di dalam lingkungan Taman Budaya ini," sambungnya.
Kristianus berharap, kawasan Taman Budaya bisa lebih diperhatikan. Ia menyebut sejak dibangun puluhan tahun lalu, belum pernah dilakukan pembenahan pada gedung utama.
"Kami juga berharap Taman Budaya kelak bisa mempunyai ruang pamer yang representatif dan bisa menjadi wadah kesenian di Kalbar," pungkasnya.
Senada dengan Kristianus, salah satu perupa, Jayus Agustono mengungkapkan, sebagai salah satu seniman yang mengikuti pameran juga menginginkan adanya sebuah tempat yang representatif untuk ruang pameran semacam galeri.
Sejauh ini, menurutnya belum ada tempat yang cocok untuk para seniman menampilkan karya mereka dalam wadah seperti yang dimaksud tersebut.
Jayus bersama para perupa lainnya mendukung perhelatan pameran seni rupa tersebut, meskipun dalam keterbatasan.
"Karena memang untuk menyelenggarakan kegiatan ini juga membutuhkan biaya yang besar, jadi mungkin salah satu kendalanya ya itu, masalah pendanaan," ujarnya.
"Secara pribadi saya mengapresiasi Taman Budaya yang pada tahun ini menyelenggarakan kegiatan ini di lingkungan Taman Budaya sendiri. Saya pikir ini juga merupakan salah satu kritikan untuk pemerintah daerah, dimana sekelas Kalbar khususnya Pontianak belum ada tempat atau galeri untuk memajang karya," tutupnya.
Pameran ini akan dibuka pada 27 September 2018 pukul 15.00 WIB dan terbuka untuk umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.