Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Asita sebut Pernyataan Gubernur NTT tentang Komodo Bisa Buat Wisatawan Takut

Kompas.com - 06/12/2018, 22:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosisasi Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita), Asnawi Bahar mengatakan pernyataan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat terkait perlindungan komodo dan manusia bisa membuat wisatawan takut berlibur ke Taman Nasional Komodo. Ia menilai bahasa yang digunakan Viktor terlalu vulgar.

Sebelumnya, Viktor mengatakan tak ada perlindungan manusia di Taman Nasional Komodo sehingga manusia boleh mati. Sementara, komodo harus dilindungi agar tak boleh mati.

"Ini bahasa terlalu vulgar ya, namun kita hormati rasa sayang pak Gubernur kepada Taman Nasional Komodo. Bahasa ini akan jadi polemik namun bagi pariwisata sendiri pernyataan ini akan mendatangkan rasa worry (takut) bagi pengunjung," kata Asnawi saat dihubungi KompasTravel, Kamis (6/12).

Menurut Asnawi, keamanan adalah masalah utama dalam industri pariwisata. Ia mengatakan manusia dan hewan harus hidup berdampingan dengan damai.

"Karena (manusia dan hewan) saling tergantung satu sama lain," tambahnya.

Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).

CEO Triptrus.com, platform marketplace untuk operator wisata independen, Bramantyo Sakti mengatakan pelaku industri pariwisata tak perlu bereaksi berlebih atas ucapan Viktor. Menurutnya, reaksi perlu dilakukan bila sudah ada regulasi atau sikap pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur yang secara nyata membuat kekhawatiran wisatawan.

"Kita santai aja supaya industri wisata tetap berjalan baik seperti biasa. Jadi sebaiknya kita tetap berpikir positif, sambil tetap melakukan usaha-usaha wisata yang berkelanjutan. Mengangkat ekonomi masyarakat sekitar TN Komodo dengan wisata dan konservasi," kata Bram saat dihubungi KompasTravel, Kamis (6/12).

(Baca juga: Gubernur NTT: Di Taman Nasional Komodo, Manusia Boleh Mati tapi Komodo Tidak)

Viktor memberikan pernyataan tentang komodo dan manusia tersebut dalam sambutan dalam rapat kerja triwulan III Polda NTT di Hotel Aston, Rabu (5/12/2018).

"Kalau kita sudah sepakat bahwa komodo itu binatang langka dan dilindungi, berarti di Taman Nasional Komodo, itu tidak ada tidak ada yang namanya perlindungan manusia. Yang ada hanya perlindungan hewan," ucap Viktor.

"Jadi manusianya boleh mati, tapi komodonya tidak boleh mati," sambung Viktor.

Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).

Viktor mengaku, saat bertemu perwakilan dari United Nations Children's Fund (UNICEF), Selasa (4/12/2018) kemarin, dirinya secara tegas menyampaikan hal itu.

UNICEF lanjut Viktor, meminta agar di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, yang dilindungi manusia dan komodo. Namun, Viktor memilih yang dilindungi itu hanya komodo.

"Jadi kalau kau datang ke sana dan menghancurkan tempat itu, lebih baik kau mati, karena bukan manusia yang dilindungi di situ," tegas Viktor.

Taman Nasional Komodo merupakan salah satu obyek wisata yang termasuk ke dalam destinasi wisata prioritas Kementerian Pariwisata untuk menarik kunjungan wisatawan asing yakni Labuan Bajo. Kunjungan wisatawan asing ke Taman Nasional Komodo dari bulan Januari sampai April berjumlah 45.630 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com