Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsitek RI dan Luar Negeri Antusias Ikuti Wisata Arsitektur Banyuwangi

Kompas.com - 11/02/2019, 11:30 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sejumlah arsitek dari dalam dan luar negeri melakukan wisata arsitektur di Banyuwangi. Para arsitek itu tertarik untuk mengetahui berbagai ruang publik di Banyuwangi yang dibangun dengan melibatkan sejumlah arsitek kondang, seperti Andra Matin, Adi Purnomo, Yori Antar, dan Budi Pradono.

Kedatangan para arsitek dalam dan luar negeri itu diinisiasi oleh Archinesia, sebuah penerbitan ternama khusus arsitektur. Selama tiga hari (7-9 Februari 2019), para arsitek ini mengunjungi berbagai tempat ikonik Banyuwangi.

Wisata arsitektur tersebut diikuti oleh 15 arsitek, antara lain dari Kuala Lumpur, Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Lokasi yang dikunjungi antara lain Bandara Banyuwangi, Pendopo Kabupaten, Ruang Terbuka Hijau Sayu Wiwit, penginapan atlet, Grand Watu Dodol, hingga Kantor Pemkab Banyuwangi.

“Selamat datang di Banyuwangi. Kami di sini mengajak sejumlah arsitek untuk berkolaborasi membangun daerah, untuk mengoptimalkan fungsi produk infrastruktur baik secara fisik maupun non-fisiknya,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menerima kunjungan dari peserta wisata arsitek di BanyuwangiHumas Pemkab Banyuwangi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menerima kunjungan dari peserta wisata arsitek di Banyuwangi

Menurut Anas, pendekatan arsitektur yang berkonsep sangat penting untuk memastikan ruang publik yang dibangun dengan dana rakyat bisa berfungsi optimal.

“Bangunan harus bagus dari aspek teknis, tapi fungsinya juga harus bermanfaat bagi masyarakat. Tidak semata-mata bangunan dalam arti fisik semata, tapi juga menjadi ruang berinteraksi, membangun keakraban, dan sebagainya,” ujar Anas yang pernah mendapat penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Keterlibatan arsitek di Banyuwangi terekam jelas, contohnya seperti bangunan Pendopo dan Taman Blambangan dirancang Adi Purnomo. Adapun Andra Matin adalah arsitek dari Bandara Banyuwangi, Terminal Pariwisata Terpadu, dan RTH Taman Sayuwiwit. Yori Antar mendesain ruang terbuka hijau Kedayunan dan rest area di Ijen. Sedangkan Budi Prodono mendesain Stadion Diponegoro dan Lapangan Atletik GOR Tawangalun.

Banyuwangi juga mewajibkan bangunan baru berskala besar untuk memasukkan unsur budaya lokal dalam arsitekturnya, seperti hotel hingga gedung perkantoran.

”Ini upaya menitipkan kebudayaan kami agar lestari. Maka di Banyuwangi kita bisa melihat hotel berbintang memasukkan batik bermotif Gajah Oling dalam arsitekturnya, dan sebagainya,” papar Anas.

Baca juga: Tahun 2019, Banyuwangi Bakal Selenggarakan 99 Festival

Sementara itu, Chief Editor Archinesia Imelda Akmal mengatakan tur arsitektur ini dilakukan sebagai ajang saling mencari inspirasi. Banyuwangi dinilai layak dikunjungi karena perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir diiringi dengan keterlibatan arsitek.

“Biasanya kami tur ke negara lain, namun di awal tahun ini secara khusus kami ajak ke Banyuwangi, dan banyak yang berminat ikut. Mereka tertarik karena banyak arsitek nasional yang terlibat di sini,” kata Imelda.

Diakui Imelda, selama ini jarang sekali arsitek dilibatkan dalam pembangunan daerah. Selain juga, dari faktor arsitek sendiri yang kerap enggan berurusan dengan urusan birokrasi.

“Tapi kami melihat di sini berbeda, justru bisa menjembatani masalah tersebut. Banyuwangi bisa mewujudkan bangunan sesuai desain yang diinginkan arsitek. Tak heran, banyak arsitek yang terlibat pembangunan di sini jadi happy. Padahal, arsitek yang terlibat di Banyuwangi masuk jajaran Top 10 di Indonesia,” katanya.

Salah satu peserta tur dari Kuala Lumpur, Malaysia Mustofa Kamal mengaku kagum dengan berbagai desain arsitektur yang ditemui Banyuwangi.

“Sangat unik. Memiliki banyak karakteristik tradisional namun tetap modern,” kata Mustofa Kamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com