Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Festival Lawata, Upaya Kemenpar Majukan Kain Tenun Khas Bima

Kompas.com - 07/04/2019, 12:55 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) secara resmi membuka Festival Lawata di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu (6/4/2019).

Festival yang akan berlangsung 3 hari ke depan tersebut seyogianya merupakan upaya Kemenpar untuk memajukan kain tenun khas Bima.

“Sejatinya kain tenun Bima memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat dipasarkan hingga ke pasar nasional karena memiliki nilai estetika tinggi dan semakin langka,” papar Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar, Hendry Noviardi, sesuai dengan rilis yang Kompas.com terima, Minggu (7/4/2019).

Dibalut dengan panggung yang megah, Festival Lawata menghadirkan pertunjukan kreasi busana terbaik yang mengangkat kekuatan kain tenun khas Bima. 

Untuk memberikan dampak yang besar, maka Kemenpar dalam pelaksanaan festival tersebut menggandeng desainer ternama Samuel Wattimena. 

Menyinggung kain tenun Bima, Samuel Wattimena mengatakan jika kain tenun ini memiliki ciri khas yang unik, mengingat prosesnya seperti disungkit sehingga menimbulkan efek di permukaan kain yang dihias.

Makanya, dia yakin nantinya tenun Bima dapat berkembang menjadi sebuah karya yang menakjubkan.

“Bukan hanya sebagai pakaian saja, tetapi juga sebagai aksesoris fashion lainnya, seperti tas dan barang-barang kesenian lainnya, papar Samuel.

Potensi wisata dari nilai budaya

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Ricky Fauziyani mengatakan, jika Festival Lawata menjadi istimewa karena kental dengan nilai-nilai luhur budaya masyarakat Bima.

" Ini menjadi nilai lebih yang bisa dijual ke wisatawan," ujar Ricky.

Lebih lanjut Ricky menyatakan, destinasi wisata dengan unsur nilai-nilai budaya memang menjadi perhatian lebih Kemenpar untuk digali potensinya.

Merujuk data Kemenpar, kunjungan wisatawan ke Indonesia 60 persen adalah untuk wisata budaya. Sedangkan 35 persen tertarik dengan wisata alam dan sisanya berminat pada obyek wisata buatan.

Teriat budaya,  ditempat terpisah Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya memiliki keyakinan, jika budaya semakin dilestarikan akan makin mensejahterakan. 

“Karena budaya itu selalu dicari wisatawan mancanegara. Bukan hanya tari-tarian tetapi juga kerajinan khas dari berbagai daerah di Indonesia seperti kain tenun Bima ini,” papar Menpar.

Oleh karena itu, kata Menpar, ke depan, Kemenpar akan terus mendorong para penenun di Kota Bima. Ini agar mereka dapat menggali serta mengembangkan potensi dari kain tenun yang dibuatnya.

“Terlebih kain tenun ini bagian dari budaya, karena faktanya budaya dan sejarah itu sangat laku dijual ke wisatawan. Ini yang harus kita maksimalkan,” tutup Menpar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com