Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh Promosikan Kuliner untuk Daya Tarik Wisata

Kompas.com - 08/07/2019, 21:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi Aceh mempromosikan keragaman kuliner sebagai daya tarik wisata di daerahnya selain keindahan alam dan budaya yang dimiliki provinsi di ujung barat Indonesia itu.

Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuti saat pembukaan gelaran Aceh Culinary Festival (ACF) di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Jumat (5/7/2019) mengatakan Aceh memiliki potensi luar biasa di sektor kuliner karena narasi dan gaya cerita yang kuat tentang kuliner Aceh.

Kuliner Aceh merupakan suatu proses rangkaian dari proses hulu ke hilir. Sebab, komersialisasinya bisa dimulai dari wisata agrikultur, wisata organik, wisata pendidikan, wisata sejarah, sampai wisata membuat makanan,” kata Esthy dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Senin (8/7).

Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuti (kerudung pink) saat pembukaan gelaran Aceh Culinary Festival (ACF) di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Jumat (5/7/2019) .Dok. Kementerian Pariwisata Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuti (kerudung pink) saat pembukaan gelaran Aceh Culinary Festival (ACF) di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Jumat (5/7/2019) .

Dalam portofolio pariwisata selama ini, sektor kuliner menyumbang sekitar 30-40 persen pendapatan pariwisata.

Ekonomi kreatif berkontribusi sebesar 7,38 persen terhadap perekonomian nasional dengan total PDB sekitar Rp852,24 triliun, dari total kontribusi tersebut subsektor kuliner menyumbang 41,69 persen.

"Kalau kuliner dibina dengan baik, semua aspek akan tersentuh. UMKM tersentuh, pariwisata, budaya juga tersentuh. Sangat luas pengaruhnya. Apalagi sektor perekonomian," ujar Esthy.

Pada kesempatan yang sama, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Helvizar Ibrahim mengatakan, sektor kuliner menjadi salah satu potensi yang menjanjikan bagi pariwisata Aceh.

Kuliner di Festival Kuliner Aceh.Dok. Kementerian Pariwisata Kuliner di Festival Kuliner Aceh.

Pengaruhnya juga besar misalnya mi Aceh, kopi Gayo, ayam tangkap, dan berbagai jenis makanan Aceh lainnya yang mempengaruhi kuliner di luar Aceh.

"Bahkan hingga di Indonesia bagian timur pun, mi Aceh disukai masyarakat luas. Kopi Gayo yang telah mendunia. Itu semua menjadi bagian budaya dan tradisi Aceh. Sebuah identitas yang harus dimaksimalkan untuk mendukung pariwisata," ujar Helvizar.

Helvizar mengatakan, gelaran ACF kali ini begitu meriah. Selama tiga hari pelaksanaan, ACF tercatat dikunjungi lebih dari 62 ribu orang.

“Saat ini perputaran uang sudah mencapai Rp 4,1 miliar dengan penjualan tertinggi tenant Rp 70 juta dan penjualan terendah tenant Rp 3,5 juta selama pelaksanaan acara,” katanya.

Proses memasak kuliner Aceh di Festival Kuliner Aceh.Dok. Kementerian Pariwisata Proses memasak kuliner Aceh di Festival Kuliner Aceh.

Sementara itu, pakar kuliner Chef William Wongso yang juga hadir dalam ACF 2019 yang diselenggarakan pada 5-7 Juli 2019 itu ikut angkat bicara tentang masakan aceh yang memiliki cita rasa kuat dalam setiap menunya.

“Membicarakan kuliner Aceh itu selalu menyenangkan. Karena sangat kuat cita rasa yang dihadirkannya. Ada asam, gurih, dan pedas. Belum lagi kekuatan rempahnya yang sangat luar biasa. Ragam olahannya banyak. Ini menjadi keunggulan tersendiri dari kuliner Aceh," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com