Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Viral Turis Asing Lecehkan Air Suci dan Refleksi Pariwisata Bali

Kompas.com - 12/08/2019, 17:51 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang turis asing yang dianggap melecehkan air suci dari Pelinggih yang ada di kawasan Monkey Forest Ubud, Bali, dikenai sanksi adat.

Dalam video viral yang beredar, kedua turis itu mencipratkan air suci ke bagian belakang tubuhnya.

Kedua turis sudah membuat video permintaan maaf.

Peristiwa ini memunculkan refleksi atas perkembangan pariwisata Bali.

Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana, Ir Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc., PhD menyebutkan, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kasus terkait pariwisata Bali karena perilaku wisatawan.

Baca juga: Dianggap Melecehkan Air Suci Bali, Dua Turis Asing Dihukum Adat

Ia menyoroti kemudahan wisatawan memasuki Bali sebagai salah satu faktornya.

"Beberapa hal penyebab wisata massal seperti murahnya biaya berlibur di Bali karena biaya akomodasi sangat murah," ujar Agung saat dihubungi Kompas.com pada Senin (12/8/2019).

Menurut dia, akibat tingginya persaingan, harga sewa kamar menjadi sangat murah.

"Hampir tidak ada seleksi terhadap wisatawan yang berkunjung ke Bali melalui mekanisme isa, kvarena ratusan negara dapat bebas visa atau visa on arrival (bayar 35 dollar AS dapat tinggal di Bali selama 30 hari)," ujar Agung.

Dengan kemudahan akses tersebut, menurut dia, wisatawan dari segala penjuru datang ke Bali, dengan berbagai perilaku dan status sosial.

Sosialisasi kepada wisatawan

Ia mengatakan, perlu ada sosialisasi kepada wisatawan mengenai kegiatan apa saja yang boleh dilakukan dan dilarang selama berada di Bali.

"Penerapan hukum yang lebih baik (law enforcement) kepada seluruh komponen pariwisata, termasuk wisatawan," ujar Agung.

Baca juga: Viral WNA Cuci Alat Vital Pakai Air Suci Bali, Bagaimana Agar Tak Terulang?

Selain itu, Agung menilai, perlu penerapan aturan yang lebih tegas terhadap turis untuk mematuhi aturan di wilayah yang dikunjunginya.

"Ke depannya, diharapkan pariwisata Bali bisa mendapat wisatawan yang berkualitas yang terseleksi," ujar Agung.

Selain itu, lanjut dia, pemangku kepentingan pariwisata di Bali mulai dari agen perjalanan, maskapai penerbangan, pihak bandara, pengusaha transportasi darat, pengusaha akomodasi, dan para pramuwisata serta pemerintah daerah bisa melakukan sosialisasi terkait batasan-batasan yang perlu diperhatikan turis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com