Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia Tahun 2019 Naik

Kompas.com - 05/09/2019, 17:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringkat indeks daya saing pariwisata Indonesia di dunia naik menjadi peringkat 40 di tahun 2019 dari peringkat 42 di tahun 2017.

Hal itu berdasarkan Laporan The Travel & Tourism Competitiveness Report yang dirilis WEF (World Economic Forum) 2019 baru-baru ini.

Di dunia, Indonesia berada di peringkat 40 dari 140 negara. Di kawasan Asia Tenggara, indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di peringkat empat.

Indonesia meraih skor 4,3 dari total penilaian pilar-pilar seperti lingkungan bisnis, keamanan, kesehatan dan kebersihan, sumber daya manusia dan lapangan kerja, keberlanjutan lingkungan dan lainnya.

Adapun skala penilaian yaitu 1 untuk terburuk sedangkan angka 7 untuk terbaik.

Skor di atas 5 yang diperoleh Indonesia adalah prioritas pariwisata. Pilar higienitas menjadi salah satu perbaikan yang dilakukan oleh Indonesia dan dinilai baik.

Pada tahun 2015, Indonesia berada di peringkat 50 dunia. Pada tahun 2017, peringkat Indonesia melonjak menjadi peringkat 42. Sementara, pemerintah Indonesia menargetkan naik ke rangking 30 di dunia.

Terkait devisa, sumbangan dari sektor pariwisata terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2015 tercatat pariwisata menyumbang 12,2 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Kemudian, tahun 2016 naik menjadi 13,6 miliar dollar AS dan tahun 2017 menjadi 15 miliar dollar AS.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 15,81 juta wisatawan. Bila dibandingkan tahun 2017, kunjungan wisatawan mancanegara naik 12,58 persen.

Dikutip dari laporan World Economic Forum 2019, pariwisata sebagai industri global telah berkembang sejak laporan WEF terakhir pada tahun 2017. Kontribusinya terhadap PDB global (saat ini 10 persen) diperkirakan akan meningkat sebanyak 50 persen pada dekade berikutnya.

Di sisi lain, dalam laporan WEF tahun ini adalah bahwa pertumbuhan infrastruktur pendukung pariwisata seperti jalan, pelabuhan, bandara, dan akomodasi hotel merosot  yakni hanya 1,4 persen.

"Ketika konektivitas internasional terus meningkat, kami melihat daya saing perjalanan dan pariwisata terus tumbuh," kata Christoph Wolff, Head of Mobility.

"Peningkatan pariwisata membawa manfaat besar bagi banyak negara tetapi harus dikelola dengan baik oleh pembuat kebijakan dan bisnis untuk masa depan yang berkelanjutan," tambahnya.

Selama lebih dari satu dekade, World Economic Fourm melibatkan para pemimpin sektor  pariwisata untuk melakukan analisis mendalam tentang daya saing pariwisata.

Diterbitkan dua tahun sekali, Laporan The Travel & Tourism Competitiveness Report menjadi tolok ukur daya saing pariwisata dari 140 ekonomi dan mengukur serangkaian faktor dan kebijakan yang memungkinkan pengembangan berkelanjutan sektor pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com