Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2019, 06:00 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com – Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memiliki peninggalan sejarah dari salah satu kerajaan besar di masa silam, Mataram Islam. Peninggalan sejarah itu berupa Istana atau Keraton Kartasura.

Pusat kerajaan Mataram Islam beberapa kali berpindah. Keraton Kartasura merupakan istana keempat Mataram Islam setelah Kotagede, Kerto, dan Pleret yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Jelajah Kotagede, Cikal Bakal Keraton Surakarta dan Yogyakarta

Saat ini peninggalan Keraton Kartasura masih bisa ditemukan. Meski demikian, peninggalan yang paling kentara hanyalah bagian benteng keraton bagian dalam atau Benteng Sri Menganti. Sementara bagian lain menjadi kompleks permakaman.

Keraton Kartasura berjarak sekitar 11 kilometer dari istana Mataram Islam selanjutnya, yakni Keraton Surakarta Hadiningrat. Lokasi Keraton Kartasura tepatnya berada di Desa Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Situs Keraton Kartasura di Sukoharjo, Jawa Tengah.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Situs Keraton Kartasura di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Jelajah Keraton Kartasura

Hari Sabtu (14/9/2019), Kompas.com berkesempatan untuk menjelajah situs Keraton Kartasura. Beruntung, saat itu sedang ada acara jelajah dan diskusi sejarah Keraton Kartasura yang diadakan Komunitas Urub dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

Acara yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB itu pertama menjelajah kawasan dalam keraton (dalam Benteng Sri Menganti). Peninggalan kejayaan istana masa lalu memang sudah tidak ada dan didominasi oleh makam.

Situs bekas kamar tidur raja di Keraton Kartasura.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Situs bekas kamar tidur raja di Keraton Kartasura.

Ada dua peninggalan yang masih bisa ditemui di dalam Benteng Sri Menganti Keraton Kartasura. Peninggalan pertama adalah bekas kamar tidur raja. Lokasi itu ditandai dengan dua batu besar yang diberi penutup kain.

Sementara di sisi utara situs kamar tidur raja, terdapat dinding tembok yang jebol. Inilah saksi bisu kejadian Geger Pecinan, pemberontakan orang-orang Tionghoa dan masyarakat yang anti-VOC terhadap Raja Mataram Islam saat itu, Pakubuwana II.

Situs Jebolan Pecinan di Keraton KartasuraKOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Situs Jebolan Pecinan di Keraton Kartasura

Benteng yang jebol atau yang juga disebut sebagai Jebolan Pecinan saat ini masih bisa dijumpai. Meski demikian, lubang sudah ditambal oleh dinding baru. Salah satu tujuannya adalah agar situs Keraton Kartasura tidak semakin rusak.

Sementara itu, peninggalan lain yang bisa ditemukan ada di sisi luar Benteng Sri Menganti. Peninggalan itu berupa benteng bagian luar atau Benteng Baluwarti. Kini peninggalan Benteng Baluwarti sudah tidak terlalu tampak.

Sejarah singkat dibangunnya Keraton Kartasura

Usai penjelajahan, Juru Kunci Situs Keraton Kartasura, Surya Lesmana memberikan penjelasan singkat mengenai sejarah Keraton Kartasura.

Dikisahkan jika Keraton Kartasura dibangun akibar pemberontakan Trunojoyo yang berhasil menginvasi Keraton Mataram Islam di Pleret (Bantul) saat pemerintahan Amangkurat I (anak Sultan Agung).

Baca juga: Situs Kerto, Keraton Kedua Mataram Islam yang Seakan Menghilang

Atas bantuan VOC, pemberontakan Trunojoyo berhasil ditumpas dan Keraton Pleret direbut kembali. Namun, keraton yang sudah diduduki musuh dianggap kehilangan wibawa sehingga harus pindah ke tempat baru.

Juru Kunci Keraton Kartasura, Pak Surya Lesmana (Paling Kiri) saat menjelaskan sejarah singkat Keraton Kartasura (4/9/2019).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Juru Kunci Keraton Kartasura, Pak Surya Lesmana (Paling Kiri) saat menjelaskan sejarah singkat Keraton Kartasura (4/9/2019).

Lokasi keraton yang baru ada di Wonokerto atau Hutan Kerto atau Karta. Keraton dibangun awal Januari 1680 dan jadi tanggal 11 September 1680 atau hanya dalam waktu sembilan bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com