Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Ada di Jakarta, Cicipi 5 Jajanan Khas Bukittinggi Ini

Kompas.com - 04/10/2019, 17:00 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Food Festival Bukittinggi 2019 yang diadakan di The Plaza & Connecting Area Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, cocok buat kamu yang ingin menjajal lebih dalam kuliner khas Bukittinggi dan daerah lain di Sumatera Barat.

Dalam festival kuliner yang berlangsung dari 3 Oktober hingga 6 Oktober 2019, ini terdapat berbagai stan yang menghadirkan jajanan asli ranah Minang. Berikut aneka jajanan orang Minang yang bisa kamu cicipi di Food Festival Bukittinggi:

1. Bika Padang

Bika Padang salah satu jajanan dari ranah minang yang berbahan dasar tepung beras, air kelapa, gula pasir dan parutan kelapaKompas.com / Gabriella Wijaya Bika Padang salah satu jajanan dari ranah minang yang berbahan dasar tepung beras, air kelapa, gula pasir dan parutan kelapa

Jajanan pertama ialah Bika Padang, makanan ringan orang Minang ini jarang ditemui di Jakarta. Bika Padang menghadirkan rasa gurih dan manis.

Paduan gurih dari parutan kelapa dan manis dari gula pasir. Lalu dicampur dengan tepung beras dan air kelapa.

Rasanya menyerupai wingko babat, jajanan dari Jawa Timur. Sementara itu, tekstur bika Padang menyerupai kue pukis, tetapi lebih kering.

“Terbuat dari tepung beras, tepung terigu dan gula pasir, dicampur dengan air kelapa muda, lalu diaduk kalau sudah merata, baru ditambah kelapa muda yang sudah diparut,” jelas Ratna Yulis salah satu penjual Bika asal Padang saat ditemui di The Plaza & Connecting Area Pasaraya Blok M, Kamis, (3/9/2019).

Aroma Bika Padang langsung tercium gurih karena dipanggang dengan daun waru sebagai alasnya. Setelah adonan dipanggang 20 menit, Bika Padang siap disantap hangat-hangat.

2. Laman Baluo

Selanjutnya ada laman baluo. Makanan ini terbuat dari ketan dan gula aren, serta parutan kelapa yang sudah dimasak.

Ketan putih di bagian luar sangat gurih dan di bagian dalam terasa manis, ini campuran parutan kelapa dan gula aren. Rasa gurih bertemu dengan manis cocok di lidah dan memperkaya cita rasa.

Tekstur yang dihadirkan seperti lemper. Jajanan yang sudah langka di Jakarta ini memiliki bentuk yang lonjong dan dibungkus dengan daun pisang.

3. Lapek bugis

Jajanan orang Minang lainnya adalah lapek bugis. Berbahan dasar tepung ketan hitam dan tepung ketan putih.

Tepung beras ketan hitam dan putih, dimasak sehingga teksturnya lembek seperti dodol yang legit dan manis.

Di dalam lapek bugis adalah unti atau kelapa parutan yang dicampur dengan gula putih. Tidak berbentuk lonjong, lapek bugis berbentuk prisma segitiga.

4. Bubur kampuin

Salah satu jajanan dari tanah minang, bubur kampui. Kompas.com / Gabriella Wijaya Salah satu jajanan dari tanah minang, bubur kampui.

Bubur ini terdiri dari beberapa isian yang juga berbahan dasar ketan dan tepung ketan.

“Bubur kampuin isinya campur-campur, ada ketan, kolak pisang, candil, srikaya, bubur sumsum,” jelas Madek, peracik bubur kampuin dari salah satu stan.

Candil adalah salah satu makanan manis dari Bukittinggi berbahan dasar tepung ketan yang diolah hingga teksturnya lembek dan dibentuk bulat-bulat, lalu disiram dengan kuah dari gula merah yang dicairkan.

Ada juga salah satu item dari campuran srikaya yang diolah dengan telur ayam.

“Srikaya, dicampur dengan santan, gula aren dengan telur, dikocok hingga mengembang, lalu dikukus,” papar Madek.

Citarasa yang dihadirkan sangat ramai dan didominasi dengan rasa gurih dan manis yang seimbang.

5. Kue talam

Dina Suitela (41), menawarkan hidangan rwbia racikannya dengan kue talam sebagai pendampingnya, di Pantai Natsepa, Minggu (12/11/2017). Rwbia ialah kerang atau bia yang diolah dengan racikan rempah khas Maluku.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Dina Suitela (41), menawarkan hidangan rwbia racikannya dengan kue talam sebagai pendampingnya, di Pantai Natsepa, Minggu (12/11/2017). Rwbia ialah kerang atau bia yang diolah dengan racikan rempah khas Maluku.

Kue talam juga hadir dalam Food Festival Bukittinggi ini. Kue Talam adalah ketan dimasak dengan santan, di atasnya diberi srikaya yang diolah seperti puding dengan campuran gula merah cair.

Kue talam berbentuk persegi, bagian bawah terdiri dari ketan dan bagian atas srikaya yang sudah berbentuk seperti puding tetapi lebih padat.

6. Ketupat ketan

Di Pasar Inpres ini Anda bisa menemukan aneka kue khas batak.KOMPAS.COM/YOSIA MARGARETTA Di Pasar Inpres ini Anda bisa menemukan aneka kue khas batak.

Rata-rata semua jajanan dari Sumatera Barat, berbahan dasar ketan. Seperti jajanan satu ini, ketupat ketan.

Seperti namanya, jajanan ini berbentuk ketupat tetapi di dalamnya diisi dengan ketan putih. Ketan di dalam ketupat memiliki rasa gurih, karena direbus dengan santan.

Ketupat ketan lebih banyak disantap dengan kurma kambing yang berkuah encer dengan rasa asam segar. Namun, tak jarang disantap begitu saja tanpa pendamping makanan lain.

7. Rakik maco

Rakik maco adalah salah satu makanan ringan dari ranah Minang yang memiliki rasa asin, gurih, dan sedikit pedas.

Di Pulau Jawa, makanan seperti ini dikenal juga dengan peyek, rempeyek, atau kasreng. Citarasa, bentuk yang diberikan nyaris sama.Namun rakik maco lebih tebal dan ada sedikit rasa pedas dari adonannya.

Rakik Maco terbuat dari campuran bahan-bahan seperti tepung beras, telur, maco (sejenis ikan), dan bumbu lainnya. Cocok dikonsumsi saat makan nasi atau sedang santai.

Jika peyek, rempeyek, atau kasreng di atasnya diberi kacang atau ikan teri, untuk rakik maco diberi ikan maco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com