JAKARTA, KOMPAS.com – Balai Besar Taman Nasional Gunung Merapi menutup kegiatan pendakian di dua jalur pendakian resmi Gunung Merapi yakni Selo di Boyolali dan Sapuangin di Klaten hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan kegiatan pendakian dilakukan karena status Gunung Merapi yang masih di level 2 atau Waspada. .
Menurut Penyuluh Kehutanan Pertama Taman Nasional Gunung Merapi, Khamdan Primandaru keputusan ini berdasarkan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
“Kalau aktivitas sesuai dengan rekomendasi BPPTKG dengan status Merapi Level 2 atau waspada maka ativitas aman di luar range 3 kilometer,” kata Khamdan ketika dihubungi Kompas.com.
Baca juga: Akhir Pekan di Yogyakarta, 5 Tempat Wisata Sekitar Gunung Merapi
Sebelumnya, Senin 14 Oktober 2019 pukul 16.31 WIB BPPTKG melalui akun Twitternya mengumumkan telah terjadi awan panas letusan Gunung Merapi.
Dalam laporannya, awan panas terekam di seismogram dengan durasi 270 detik dan amplitude 75 milimeter. Terpantau kolom setinggi maksimal 3.000 meter dari puncak Gunung Merapi. Angin bertiup ke arah Barat Daya.
Akun BPPTKG juga melampirkan foto awan panas yang muncul. Beberapa warganet juga melaporkan adanya hujan abu tipis di wilayah Srumbung, Magelang.
Gunung Merapi sendiri, saat ini statusnya adalah Waspada. Status tersebut sudah ditetapkan sejak 21 Mei 2018.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.