Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Bali Tidak Layak Dikunjungi pada Tahun 2020 Versi Fodor

Kompas.com - 20/11/2019, 18:15 WIB
Albert Supargo,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber Fodor's

JAKARTA, KOMPAS.com - Bali masuk dalam daftar No List 2020 yang dirilis oleh Fodor’s Travel.

Baca juga: Bali Tak Layak Dikunjungi Tahun 2020, Ini Respon Gubernur dan Himpunan

Dalam daftar tersebut, media wisata asal Amerika Serikat tersebut menyatakan pertimbangan mereka untuk tidak mengunjungi Bali pada 2020.

Pertimbangan itu muncul bukan tanpa alasan, salah satunya karena dampak dari pariwisata masal.

Baca juga: Bali Disarankan Tidak Dikunjungi pada 2020 oleh Media Wisata AS

Dalam situsnya, Fodor’s Travel menyatakan Bali telah menderita efek pariwisata massal dalam beberapa tahun terakhir.

Berikut 3 alasan Bali tidak layak dikunjungi pada tahun 2020 versi Fodor’s Travel:

1. Sampah

Pada tahun 2017, Bali dinyatakan sebagai kawasan darurat sampah lantaran banyaknya sampah plastik di perairan dan pantai.

Sampah dapat menggangu ekosistem biota laut di perairan. Tak itu saja, sampah yang berserakan akan memudarkan keindahan obyek wisata.

Dikutip dari Fodor’s Travel, Badan Lingkungan Hidup di Bali mencatat bahwa pulau itu menghasilkan 3.800 ton sampah setiap hari, dengan hanya 60 persen berakhir di tempat pembuangan sampah.

Menanggapi hal tersebut Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan bahwa Bali terus berbenah untuk masalah sampah.

Salah satu realisasinya adalah menetapkan pembatasan sampah plastik sekali pakai melalui Peraturan Gubernur Bali No.97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.

Baca juga: Turis di Bali Keluhkan Masalah Sampah dan Macet

2. Kelangkaan air bersih

Devils Tear di Nusa Lembongan, BaliShutterstock Devils Tear di Nusa Lembongan, Bali
Pesona Pulau Dewata memang menakjubkan. Tak ayal, banyak turis yang rela datang dari luar kota, bahkan luar negeri.

Ramainya turis, membuat menjamurnya hotel dan penginapan di seluruh Bali.

Namun jarang diketahui, jika hal ini berdampak negatif terhadap tersedianya air bersih.

Baca juga: Hotel Strategis di Tepi Laut Canggu Bali

Pernyataan dari Fodor’s Travel mengacu dari salah satu tulisan di VICE. Dikutip dari VICE, pelaku utama yang menyebabkan kelangkahan air bersih adalah industri pariwisata.

Sebanyak 65 persen air tanah di pulau itu digunakan oleh sektor pariwisata. Studi-studi menemukan bahwa, kamar hotel dan villa mengkonsumsi sekitar 3.000 liter air setiap hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com