Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Waktu Terbaik Mendaki Gunung Guntur

Kompas.com - 06/07/2020, 14:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Guntur bisa jadi pilihan destinasi akhir pekan bagi para pendaki pemula.

Kendati bisa untuk pemula, Gunung Guntur terkenal dengan medan pendakian cukup berat dan berhawa panas. Hal ini karena medannya yang terbuka dan tak terlindungi pepohonan.

Lantas, kapan waktu terbaik mendaki Gunung Guntur?

Baca juga: Gunung Guntur Punya 2 Jalur Pendakian, Mana Saja?

Waktu terbaik mendaki Gunung Guntur pukul 03.00-04.00 WIB

Seorang pendaki gunung senior yang kala itu melakukan marathon solo, Willem Sigar Tasiam beserta salah satu warga Kampung Citiis bernama Toto pun mengiyakan, Gunung Guntur merupakan gunung yang terkenal panas.

Seperti diberitakan Kompas.com pada 23 Mei 2016, Toto sempat memberikan tips agar para pendaki tidak terlalu terpapar sinar matahari ketika mendaki gunung berketinggian 2.249 mdpl ini.

"Kalau bagusnya mah mulai naik jam 3-4 pagi. Bisa dapat matahari terbit," kata Toto kepada Kompas.com, di kaki Gunung Guntur, Minggu (22/5/2016).

Baca juga: Mau Mendaki Gunung Guntur? Ini Akses dan Perkiraan Biayanya

Coba mendaki pukul 06.00 jika tak ingin terlalu terpapar sinar matahari

Selain itu, tambah dia, waktu tersiang untuk memulai pendakian Gunung Guntur adalah pukul 06.00 WIB.

Menurutnya, tubuh pendaki dapat menyesuaikan dengan paparan sinar matahari pada jam tersebut.

"Kalau jalan jam 06.00, enggak terlalu panas. Di tengah jalan kena panas, sudah terbiasa dulu," jelasnya.

 

Trail Running di Gunung GunturArsip Goat Run Trail Running Series Trail Running di Gunung Guntur

Mendaki pada sore hari

Tips berikutnya dari Toto yaitu coba mendaki pada sore hari sekitar pukul 15.00 dan 16.00 WIB. Menurutnya, matahari akan mencondong ke barat dan tak terasa panas di jam tersebut.

"Kalau mau jalan malam sih lebih enak. Lebih gak berasa jalannya tapi harus yang sudah mengerti jalur pendakiannya," paparnya.

Tak mendaki pada akhir pekan

Tips terakhir yaitu tidak melakukan pendakian pada akhir pekan jika ingin merasakan suasana santai dan nyaman karena tak banyak pendaki.

Gunung Guntur dikenal sebagai salah satu gunung favorit para pendaki muda yang biasa ramai mendaki pada Sabtu dan Minggu.

Baca juga: Cerita Entis, Penjaga Parkir yang Temukan Pendaki Hilang di Gunung Guntur: Korban Tak Tahu Kenapa Ada di Situ

Jika tak ingin merasakan penuh sesak dan membuat sulit mendirikan tenda, kamu bisa pilih pendakian pada hari biasa. Tentu, dengan merencanakan terlebih dahulu dan tak mengganggu jadwal aktivitas sehari-harimu.

Pendakian Gunung Guntur akan melewati tiga pos sebelum sampai puncak. Terdapat tiga pos yaitu Pos 1 Kampung Citiis, Pos 2 Air Terjun Citiis, dan Pos 3 Pamulangan.

Rata-rata pendakian dari Pos 1 menuju Pos 2 biasa ditempuh waktu sekitar satu jam.

Sementara dari Pos 2 menuju Puncak Gunung Guntur diperkirakan memakan waktu 3-4 jam.

Jalur pendakian Gunung Guntur bisa dipilih antara jalur via Citiis dan Cikahuripan. Para calon pendaki harus membayar biaya tiket masuk Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) yaitu Rp 15.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com