Nama De Djawatan digunakan untuk mengingatkan seluruh masyarakat bahwa lokasi itu merupakan tempat kejayaan Perum Perhutani.
“Kalau Perhutani dulu, namanya Djawatan Kehutanan. Selain itu, akses pintu masuk ke lokasi De Djawatan merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namanya Djawatan PT KAI. Untuk membuat tempat itu menjadi kenanangan, kami pilih nama De Djawatan,” kata Bagus.
Adapun, tempat wisata itu memang mengunggulkan panorama pepohonan trembesi raksasa. Pihak pengelola pun tidak menyediakan sarana wisata buatan dan tetap mempertahankan keasrian hutan.
“Kalau ingin foto dengan latar belakan seperti hutan vangor dalam film Lord of The Rings, ini tempatnya,” imbuh dia.
Bagus melanjutkan. ada sekitar 805 pohon yang sudah berumur sekitar 100-150 tahun. Pohon tersebut dengan keliling antara 400-500 centimeter (cm). Jika keliling pohon 400 cm, maka diameternya bisa 1,5 meter-2 meter.
Baca juga: De Djawatan Banyuwangi, Bagai Masuk ke Hutan Lord of The Rings
Pohon tersebut berada di lahan wisata seluas sembilan hektar. Sayangnya, pohon trembesi mudah rapuh dan patah. Oleh karena itu, pengelola selalu melakukan pemeliharaan secara berkala demi keamanan pengunjung.
Hadirnya wisata De Djawatan pun memberdayakan warga sekitar. Mereka bisa menjalin kerja sama dalam pengelolaan, seperti petugas parkir, makanan, dan ada dokar yang dimanfaatkan untuk melengkapi wahana yang ada.
Wajib patuhi protokol kesehatan
Saat ini, De Djawatan sudah dibuka setelah sempat tutup akibat pandemi Covid-19. Para wisatawan pun sudah berkunjung lagi.
“Pada hari biasa, mencapai 300 kunjungan, sedangkan di hari libur, yakni Sabtu dan Minggu, bisa mencapai 500 hingga 1.000 wisatawan," ujar Bagus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.