Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Industri Pariwisata Se-ASEAN Diharap Bisa Kerja Sama

Kompas.com - 29/11/2020, 21:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Honorary Secretary General of Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Nigel Wong mengatakan, para pelaku pariwisata di ASEAN diharap bisa saling bekerja sama.

“Dalam industri di ASEAN, harus ada perubahan pola pikir. Pertama adalah kekompakkan. Ketahanan tidak akan terjadi jika berdiri sendiri, namun harus saling menguatkan sebagai industri,” kata dia.

Hal tersebut diungkapkan Wong dalam webinar Global Tourism Forum bertajuk “Recovery and Beyond Summit 2020”, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Maskapai Ini Tawarkan Jaminan Bebas Karantina Bagi Turis Inggris Raya

Menurut Wong, selama beberapa dekade terakhir, bisnis pariwisata, baik dilihat dari sisi maskapai penerbangan, hotel, maupun agen perjalanan mulai melihat industri sebagai sesuatu yang berbeda.

“Demi memiliki sesuatu yang unik, mereka menjadi kompetitif antara satu sama lain, terlebih dalam daerah (ASEAN),” ujar dia.

Sebagai contoh, Wong mengatakan bahwa dalam industri pariwisata, dapat dilihat kekompakkan antara agen perjalanan dan maskapai penerbangan yang dia ibaratkan memiliki hubungan simbiosis mutualisme.

Baca juga: Taman Hiburan Rakyat Batang Dibenahi, Bakal Ada Panggung Budaya

“Ini hubungan benci tapi cinta. Tidak bisa hidup tanpa satu sama lain. Namun dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat berbagai aturan yang diterapkan oleh maskapai penerbangan yang menyulitkan komunitas agen perjalanan,” ungkap dia.

Wong melanjutkan, salah satu aturan yang membuat sulit selama pandemi Covid-19 adalah para pelanggan tidak bisa mendapatkan uangnya kembali.

Hal tersebut membuat agen perjalanan selaku penyedia layanan penjualan tiket pesawat menjadi target. Wong mengatakan bahwa hal tersebut tidak adil.

Ilustrasi Kamboja - Angkor Wat.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Kamboja - Angkor Wat.

“Tapi kita lihat kasus –kasus di mana maskapai penerbangan tidak bisa mempertahankan bisnis dan harus bekerja sama dengan agen perjalanan untuk mempromosikan perjalanan yang aman,” kata dia.

Industri pariwisata adalah industri yang paling terkoneksi di dunia saat ini. Meski menurut Wong dalam industri memang harus ada kompetisi, antarpelaku di ASEAN harus mengubah cara mereka memperlakukan satu sama lain.

“Pergerakan ekonomi global karena Covid-19 membuat industri pariwisata dunia terhenti. Efeknya sangat terasa dan sangat keras bagi para pelaku,” tutur Wong.

Kerja sama: Cara efektif bertahan di tengah pandemi

Menurut Wong, industri pariwisata dapat bertahan jika masing-masing pelaku dapat berkompromi untuk saling bekerja sama demi meraih keuntungan secara kolektif selama pandemi Covid-19.

Dia mengatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat bagi industri pariwisata di ASEAN untuk berjalan bersama-sama dan saling bersatu.

Baca juga: Tren Pemesanan Hotel dalam 3 Bulan Terakhir, Booking Dadakan

“Selain berfokus pada pembukaan kembali perbatasan negara, fokus pada kerja sama antara pelaku industri pariwisata untuk membuat dibukanya kembali perbatasan menjadi hal yang sukses,” ucap Wong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com