“Penerapannya secepatnya, bentuknya perda atau pergub. Akan dibuat semacam regulasi oleh pak gubernur, sekarang lagi digodok dengan Kadis kehutanan Bali,” ungkap dia.
Tjok Bagus juga menyampaikan bahwa prinsip pariwisata Bali adalah pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan bermartabat.
“Itu dasar kami mengapa ada larangan mendaki gunung. Terutama dari para sulinggih atau para pendeta yang mengatakan bahwa gunung merupakan kawasan suci di Bali,” kata dia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin.
Ia mengungkap, meski di area gunung ke depannya tidak ada lagi pendakian, para pelaku sektor wisata tidak perlu khawatir. Sebab, pihaknya berencana mengalihkan para pekerja ke sektor lain.
“Kalau di sana tidak ada kegiatan wisata, kami sudah memetakan ada 186 pemandu wisata kami kumpulkan yang akan kami transformasi menjadi tenaga kontrak. Sehingga tidak menyulitkan usaha masyarakat tapi mencarikan solusi,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.