Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disengat Ubur-ubur Saat di Pantai, Langsung Lakukan Langkah Ini

Kompas.com - 02/07/2023, 20:08 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan yang bermain di kawasan Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diimbau untuk berhati-hati akan kemunculan ubur-ubur.

Namun, bagaimana jika kita terkena sengatan ubur-ubur yang biasanya menyebabkan rasa sakit di tempat yang tersengat?

Menanggapi pertanyaan itu, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis Muhammad Arief Nugraha membagikan cara menangani sengatan ubur-ubur.

Baca juga: Musim Ubur-ubur Tiba, Ini 5 Tips Aman Bermain di Pantai Gunungkidul

"Yang terpenting saat terkena ubur-ubur dibersihkan terlebih dahulu dari tentakelnya yang biru-biru itu, syukur-syukur menggunakan air cuka," kata dia kepada Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

Ssetelah dibersihkan, sambung dia, langsung beri obat oles atau minyak angin. Arif juga sudah pernah tersengat ubur-ubur dan memang rasanya panas di area yang tesengat.

Ilustrasi Ubur-ubur di Pantai Selatan Bantul.Dokumentasi SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Ilustrasi Ubur-ubur di Pantai Selatan Bantul.

"Kalau sampai sesak napas, biasanya pengunjung sudah bermain air lebih dari 30 menit, dan kondisi lapar," kata dia.

Pihaknya juga menyiapkan oksigen untuk mengantisipasi pengunjung yang mengalami sesak napas.

Jangan sentuh ubur-ubur yang terdampar

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan bahwa berkenaan dengan kemunculan ubur-ubur atau yang masyarakat lokal dikenal impes, pihaknya berharap wisatawan tidak menyentuhnya.

Termasuk ubur-ubur yang terdampar di pantai. Meski sudah mati, tentakelnya yang beracun masih bisa menyengat.

Baca juga: Cara Mencegah Sengatan Ubur-ubur, Perhatikan Musim

Bentuk ubur-ubur ini bisa menarik perhatian, khususnya anak-anak karena memiliki bentuk dan warna yang unik.

Adapun reaksi dari sengatan berbeda-beda mulai dari gatal-gatal, kepanasan, sesak napas sampai pingsan.

"Kalau kena (tersengat), langsung dibersihkan dengan air biasa, atau air laut. Yang pasti tentakelnya jangan sampai menempel," kata Suris.

Ubur-ubur yang diamankan Tim SAR Satlinmas Wilayah II GunungkidulDok SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Ubur-ubur yang diamankan Tim SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul

Binatang laut yang tergolong ke dalam kelas Scyphozoa, dengan tubuh berbentuk payung berumbai, bisa menyebabkan gatal di kulit jika tersentuh. Namun jika tidak kuat bisa menyebabkan sesak nafas.

"Obat sudah kita siapkan, tabung oksigen juga sudah siap," kata Suris.

Baca juga: Gempa Tak Pengaruhi Jumlah Wisatawan di Bantul

Ia mengimbau kepada wisatawan yang disengat ubur-ubur untuk mencari posko SAR terdekat guna mendapat pertolongan pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com