KOMPAS.com - Desa Wisata Iboih di Kota Sabang, Provinsi Aceh mempunyai segudang pesona. Dengan beragam daya tarik tersebut, Desa Wisata Iboih dinobatkan sebagai Juara 1 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWII) 2023 kategori Kelembagaan dan Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan Berkelanjutan (CHSE).
Pengumuman disampaikan dalam malam penganugerahan ADWI 2023 di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (27/8/2023).
Baca juga:
Lantas, apa saja pesona Desa Wisata Iboih di Sabang? Simak ulasannya berikut ini, seperti dirangkum dari Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf dan Indonesia.go.id.
Desa Iboih berada di ujung barat Indonesia, sekaligus menjadi lokasi Tugu Kilometer Nol Indonesia, atau dikenal sebagai Titik Kilometer Nol Sabang.
Titik ini, merupakan penanda geografis Indonesia di ujung barat. Tugu yang diresmikan pada 9 September 1997 oleh Presiden Try Sutrisno tersebut, berdiri di atas tebing dan menghadap langsung ke Samudra Hindia.
Selain menikmati panorama, wisatawan bisa membeli beragam suvenir Titik Kilometer Nol Indonesia, seperti replika Tugu Kilometer Nol Indonesia, gantungan kunci, sertifikat Titik Nol Kilometer Indonesia, baju, dan sebagainya.
Salah satu daya tarik Desa Iboih, yang jarang dijumpai di tempat wisata lainnya adalah melihat lumba-lumba berenang bebas di Laut Iboih atau Dolphin Trip. Dari atas perahu, wisatawan bisa melihat mamalia laut tersebut saat matahari terbit.
Tarif Dolphin Trip di Laut Iboih mulai dari Rp 300.000. Atas atraksi tersebut, Desa Wisata Iboih, meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai desa wisata dengan populasi lumba-lumba terbanyak, yang diserahkan dalam ADWI 2023.
Baca juga:
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Iboih juga bisa melakukan aktivitas diving dan snorkeling. Spot diving di Laut Iboih ini merupakan salah satu spot diving terbaik di dunia.
Aktivitas diving di Desa Wisata Iboih sudah dimulai sejak tahun 1980-an oleh wisatawan asal Eropa dan Australia, ketika mencari lokasi diving asli yang belum ramai dikunjungi .
Laut Iboih memiliki gugusan batu karang dan ikan karang yang indah, menyerupai panorama bawah laut di Raja Ampat, Papua.
Berikut beberapa paket diving yang tersedia beserta tarifnya:
Lihat postingan ini di Instagram
Pulau Rubiah adalah sebuah pulau yang masih asri dengan luas wilayah sekitar 2.600 hektar. Pulau ini, terkenal dengan pemandangan alam bawah laut yang indah, sehingga dijuluki sebagai surgnya penyelam.
Nama Pulau Rubiah diambil dari nama masyarakat setempat bernama Cut Nyak Rubiah, yang makamnya berada di pulau tersebut. Selain itu, wisatawan bisa menjumpai bekas bangunan karantina haji zaman dulu saat masih menggunakan kapal laut ke Mekkah.
Pulau Rubiah dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata seperti musholla, toilet, warung, kafe, dan area parkir.
Goa Sarang berada di antara gugusan batu karang yang indah, menyerupai Raja Ampat di Papua Barat. Panorama Goa Sarang ini dipercantik dengan deburan ombak serta air laut berwarna biru toska.
Baca juga:
Pengunjung bisa menjumpai wisata alam lainnya di Desa Iboih yang tidak kalah mempesona. Meliputi, Pantai Gapang yang memiliki pasir putih, Pantai Teupin Layeu yang lokasinya berhadapan dengan Pulau Rubiah, dan Marina Lhokweng.
Selain panorama alam yang indah, wisatawan bisa menjumpai atraksi budaya, salah satunya adalah tari tradisional Desa Wisata Iboih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.