KOMPAS.com - Blue Lagoon, salah satu tempat wisata populer di Islandia yang terkenal akan airnya yang biru kehijauan dan asap putih, ditutup sementara hingga Kamis (16/11/2023) mendatang.
Penutupan ini dilakukan akibat adanya kekhawatiran akan aktivitas gunung berapi yang meningkat.
Baca juga:
"Blue Lagoon telah memutuskan untuk menghentikan operasional sementara selama sepekan, walaupun pihak berwenang tidak menaikkan tingkat ketidakpastian saat periode aktivitas seismik," bunyi pengumuman dari pihak Blue Lagoon, dikutip dari laman resminya, Jumat (10/11/2023).
Selain Blue Lagoon, penutupan tersebut juga mencakup Hotel Silica, Retreat Spa, Hotel Retreat, Lava, dan Restoran Moss.
"Alasan utama (kami) mengambil langkah pencegahan ini adalah komitmen kami atas keamanan dan kesejahteraan. Kami ingin mengantisipasi gangguan apa pun yang dialami para tamu dan mengurangi tekanan terhadap karyawan kami," lanjut pengumuman tersebut.
Seluruh tamu yang pemesanannya terdampak penutupan sementara ini telah dihubungi pihak Blue Lagoon. Mereka diberi opsi pengembalian dana atau penjadwalan ulang.
Baca juga: Jalan-jalan Gratis ke Islandia Sambil Berburu Aurora Borealis
Ribuan gempa kecil telah menyebabkan ketakutan akan kemungkinan meletusnya gunung berapi di Islandia.
Sebagai informasi, dilansir dari laman Visit Iceland, negara ini memiliki 32 gunung berapi aktif. Secara garis besar gunung berapi di Islandia meletus setiap lima tahun sekali, namun sejak tahun 2021 meningkat jadi setiap 12 bulan sekali.
Baca juga: Cerita Ramadhan Orang Indonesia di Islandia, Suasana Ramadhan Lebih Sepi tapi Ramai saat Lebaran
Sejak akhir Oktober 2023, Kantor Meteorologi Islandia (IMO) mendeteksi lebih dari 20.000 getaran. Pada Kamis (9/11/2023), sebanyak 1.400 getaran terjadi dalam 24 jam dari siang hari.
IMO juga menyampaikan bahwa magma berakumulasi di kedalaman sekitar lima kilometer di barat laut Gunung Thorbjorn. Dikutip dari BBC, Blue Lagoon terlihat dengan jelas dari gunung tersebut.
Gempa berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR), atau paling kuat sejak periode peningkatan aktivitas, juga terjadi pada Kamis (9/11/2023) tengah malam di area vulkanis Fagradalsfjall, sekitar 30 kilometer dari Ibu Kota Islandia, Reykjavik.
Baca juga: Ini Cara Islandia Yakinkan Turis untuk Liburan ke Sana
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.