KOMPAS.com – Wisatawan yang tiba di Islandia sebentar lagi akan diwajibkan untuk melalui dua pemeriksaan Covid-19.
Melansir Lonely Planet, Selasa (18/8/2020), Kementerian Kesehatan setempat menuturkan bahwa wisatawan juga harus melalui periode karantina singkat selama 5–6 hari sembari menunggu hasil tes kedua.
Mulai pertengahan Agustus 2020, Islandia akan memperkenalkan proses penyaringan yang lebih ketat bagi wisatawan untuk menjaga agar negaranya tidak mengalami peningkatan infeksi Covid-19.
Upaya tersebut juga dilakukan untuk membuat masyarakat lokal dan wisatawan senantiasa merasa aman.
Baca juga: Pemulihan Pariwisata Uni Eropa Akibat Pandemi Covid-19 Diprediksi Lama
Pemeriksaan pertama dilakukan di perbatasan dan pemeriksaan kedua dilakukan beberapa hari kemudian.
Pemerintah Islandia telah memperbarui anjuran mereka pada Minggu (16/8/2020). Seluruh penumpang yang tiba di sana mulai Rabu (19/8/2020 ) diberi dua pilihan.
Pilihan pertama adalah melalui pemeriksaan ganda Covid-19. Pilihan kedua adalah karantina selama dua minggu.
Untuk tes, wisatawan akan membayar 15.000 krona Islandia atau sekitar Rp 1,6 juta pada tes pertama. Untuk tes kedua, biayanya gratis.
Baca juga: Belgia Larang Kunjungan ke Wilayah di Eropa yang Masuk Zona Merah Covid-19
Anak-anak yang lahir pada 2005 atau lebih tidak harus melalui pemeriksaan ganda Covid-19 atau karantina. Para pelancong tidak diperkenankan membawa hasil tes dari negara asal.
Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir membuka kembali negaranya bagi wisataran pada 15 Juni.
Unduh aplikasi pelacakan kontak
Sebelumnya, wisatawan hanya perlu diperiksa satu kali. Namun, lonjakan kasus harian baru di Islandia dan seluruh dunia membuat pemerintah memperkenalkan langkah kesehatan dan keamanan tambahan.
Para pelancong juga harus mengisi formulir pra-pendaftaran sebelum mereka tiba, juga mematuhi aturan seputar pengendalian infeksi.
Seluruh pengunjung juga diimbau mengunduh aplikasi pelacakan kontak bernama Rakning C-19.
Sebelumnya, pemerintah Islandia menuturkan bahwa 40 persen populasi di Islandia menggunakan kontak tersebut.
Aplikasi tersebut telah dikembangkan dengan langkah-langkah privasi. Data lokasi disimpan secara lokal di perangkat pengguna, kecuali dirilis untuk tujuan pelacakan jika dan saat infeksi ditemukan.
Islandia sudah siap untuk wisatawan. Namun Uni Eropa masih belum memasukkan AS ke dalam daftar negara aman. Alhasil, wisatawan asal AS masih belum bisa masuk ke Islandia saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.