Rambut dalam bahasa Mandarin terdengar sama dengan "menjadi kaya." Artinya, memotong rambut dianggap sebagai memotong kekayaan sehingga membawa sial pada orang tersebut.
Namun, memotong atau menata rambut saat Imlek kini justru populer demi mendapatkan penampilan pada tahun baru.
Hari pertama dan kedua Imlek, sebaiknya tidak mencuci pakaian untuk menghormati hari lahir dewa air.
Orang China dahulu percaya bahwa air melambangkan kekayaan.
Memakai gunting dan pisau saat Imlek dipercaya membawa hal buruk. Bilah gunting dianggap seperti bibir tajam ketika orang bertengkar sehingga ditakuti akan memicu pertengkaran dengan orang lain pada tahun mendatang.
Adapun gunting juga tidak dianjurkan menjadi hadiah saat Imlek karena diyakini memiliki makna buruk, sekaligus membawa sial.
Sementara itu, pisau dianggap dapat membawa sial dan menipiskan harta pada tahun baru.
Orang China menyukai angka genap dengan harapan bahwa hal baik datang berlipat ganda, kecuali angka empat dan 49 yang dianggap sial.
Itu sebabnya, jangan mengisi amplop merah alias angpau dengan uang jumlah ganjil.
Memecahkan barang-barang selama Imlek mencerminkan ketidaklengkapan dan nasib buruk.
Bila tidak sengaja, pindahkan pecahan tersebut ke dalam kertas merah dan ucapkan sui sui ping'an artinya aman dan sehat sepanjang tahun.
Anak perempuan yang sudah menikah sebaiknya mengunjungi rumah orangtuanya pada hari kedua Tahun Baru Imlek.
Sebab, bila dilakukan pada hari pertama Imlek, dipercaya akan membawa sial bagi orangtuanya.
Melakukan kunjungan ke rumah sakit saat Imlek diyakini akan mendatangkan penyakit selama satu tahun ke depan bagi orang yang melakukannya.
Tentunya hal ini tidak berlaku dalam keadaan darurat atau ekstrem.
Semua hutang harus dibayar sebelum Imlek. Jika ada yang berhutang, jangan tagih ke rumahnya saat Imlek.
Pinjam dan meminjamkan uang saat Imlek dipercaya membawa sial sepanjang tahun.
Baca juga: