Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Flores Diharapkan Jadi Pusat Destinasi Wisata Religi Katolik di Indonesia

Kompas.com - 18/05/2024, 13:18 WIB
Silvita Agmasari

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengharapkan Pulau Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pusat destinasi wisata religi untuk umat Katolik.

"Sekaligus mempromosikan Pulau Flores sebagai tulang punggung dari destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo," katanya dalam webinar Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores, dikutip dari Antara, Jumat (17/5/2024). 

Menparekraf menjelaskan selama ini ia terus berinteraksi dengan para romo dan pastor atau biarawan Katolik. Mereka mengaku bahagia bisa menghadirkan kolaborasi untuk mengembangkan Pulau Flores dan mengembangkan destinasi wisata religi bagi umat Katolik.

"Harapan saya sama seperti kita mengembangkan DSP (destinasi super prioritas) Borobudur untuk umat Buddha dan ziarah Makam Wali Songo untuk umat Islam di Jawa Timur," katanya.

Ia juga menjelaskan Pulau Flores dikenal dengan sejarah dan warisan dari perkembangan penyebaran agama Katolik di Nusantara.

Baca juga:

Pulau Flores juga sering disebut sebagai pulau misionaris dengan salah satu daya tarik wisata religinya melalui akulturasi antara gereja Katolik dan budaya lokal masyarakat setempat.

Melalui dua pejabat eselon satu asal Flores di Kemenparekraf yakni Frans Teguh dan Vinsensius Jemadu, kata dia lagi, Kemenparekraf diingatkan tentang bagaimana akulturasi terlihat dalam berbagai aspek di Flores mulai dari arsitektur gereja, seni musik, hingga ritual keagamaan yang mengintegrasikan elemen budaya lokal.

"Semua ini menjadikan Flores sebagai destinasi wisata religi yang kaya akan nilai sejarah dan spiritual," ujarnya pula.

Ia juga mengatakan jumlah penduduk Indonesia hampir mencapai 280 juta jiwa dan dari jumlah itu sebesar 3,1 persen adalah umat Katolik. 

Terdapat sekitar 3 juta umat Katolik yang ada di NTT dan hampir 40 persennya berada di Pulau Flores.

Lebih lanjut dari empat Kharisma Event Nusantara (KEN) yang ditetapkan Kemenparekraf di Provinsi NTT, terdapat dua kegiatan yang berbasis religi yakni Festival Golo Koe di Labuan Bajo dan Festival Bale Nagi di Kabupaten Flores Timur.

"Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk terus merawat budaya dan tradisi inkulturasi gereja Katolik yang sudah ada," katanya lagi.

Baca juga: Semana Santa di Larantuka, Ritual Pekan Suci Paskah Berusia 5 Abad

Dia juga menjelaskan saat ini infrastruktur telah dibangun pemerintah untuk mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo seperti fasilitas Bandara Komodo Labuan Bajo.

Namun demikian, Menparekraf berharap agar wisatawan dari Labuan Bajo dapat menyebar di Pulau Flores yang memiliki destinasi wisata berkelas dunia.

"Memang betul kita membangun fasilitas bandara bisa menampung satu juta kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, tetapi kita harus bagi, distribusi wisatawan tersebut jangan hanya semua ke Pulau Komodo tapi dibagi sampai ke wilayah timur Pulau Flores," katanya.

Baca juga: Umat Katolik di Manggarai Timur Kunjungi Pantai Mbolata Setelah Paskah, Tak Sekadar Wisata

Kompas.comKompas.com/Nansianus Taris Kompas.com

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk secara kolektif membangun pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Mari kita terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan kita tingkatkan kesejahteraan masyarakat, mari kita angkat kepariwisataan ini yang berkeadilan, yang berkelanjutan," katanya pula.

Dalam webinar yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) itu, Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat Pr menyambut baik kolaborasi berbagai elemen untuk pengembangan wisata religi di Pulau Flores.

Menurut Uskup Ruteng, pariwisata sejatinya adalah ziarah mengendus jejak Allah dalam sukacita perjumpaan insani dan semesta alam.

"Karena itu Keuskupan Ruteng telah mendesain dan terus mengembangkan pariwisata holistik di wilayah Bumi Congka Sae Flores ini yang berkarakter spiritual," katanya dalam sambutan pembukaan webinar.

Baca juga: Menyusuri Pantai Selatan Pulau Flores NTT, Ada Pantai hingga Gunung

Uskup Ruteng juga menjelaskan pariwisata harus dibangun dan berkembang dalam akar budaya lokal dan spiritualitas setempat, sehingga pihaknya telah berkolaborasi dengan pemerintah tiga kabupaten.

Adapun tiga pemerintah kabupaten terdiri dari Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai Timur untuk untuk mengembangkan festival religi kultural.

"Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Golo Curu di Ruteng dan Lembah Sanpio di Kisol Borong," ujarnya lagi.

Uskup Ruteng menambahkan dalam tiga festival ini dirayakan Prosesi Agung Bunda Maria menampilkan selebrasi kultural etnik-inklusif, memamerkan produk ekonomi kreatif UMKM lokal, dan melakukan gerakan ekologis.

"Dengan itu semakin terwujudlah pariwisata super prioritas Labuan Bajo, Flores yang melibatkan dan menyejahterakan masyarakat lokal, menjamin kelestarian kultural ciptaan serta berakar dalam spiritualitas kekatolikan setempat yang inklusif," katanya pula.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Travel Update
Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Travel Update
TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

Travel Update
Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com