Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Raya Bali Revitalisasi Taman Begonia, Bangun Rumah Kaca yang Luas

Kompas.com - 02/06/2024, 20:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Kebun Raya Bali sebagai tempat konservasi melakukan revitalisasi Taman Begonia. Taman Begonia merupakan salah satu taman yang difungsikan untuk memelihara berbagai jenis tanaman Begonia. 

Selama 14 tahun berdiri Taman Begonia Kebun Raya Bali berhasil menaungi lebih dari 200 koleksi Begonia yang saat ini jumlahnya tercatat sebanyak 290 jenis.

Jumlah koleksi ini dapat berubah baik dari penambahan oleh eksplorasi maupun pertukaran biji, serta pengurangan saat terdapat koleksi yang mati.

General Manager Kebun Raya Bali, Tito Triputra mengatakan rumah kaca Begonia akan kembali hadir dan menjadi tempat wisata baru di Kebun Raya Bali.

“Taman Begonia ini sudah ada sejak lama, dan telah dilakukan renovasi secara infrastruktur dan kami juga melakukan perkembangan-perkembangan supaya rumah kaca ini bisa menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung Kebun Raya Bali,” ujar Tito dikutip dari siaran pers, Minggu (2/6/2024).

Baca juga:

Taman Begonia Kebun Raya Bali merupakan bangunan kaca dengan luas seluas 690 meter persegi berisi jenis tanaman Begonia, dua kolam air terjun, serta susunan bebatuan apung merah yang ditumbuhi lumut hijau.

Bukan hanya untuk menambah nilai estetika pada taman, kedua hal tersebut memilki fungsi spesifik yaitu untuk menjaga kelembaban tanaman yang tumbuh didalamnya.

Taman yang digagas oleh Hartutiningsih M. Siregar, peneliti tanaman begonia di Pusat Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (sekarang BRIN).

Taman ini menyimpan 81 spesies Begonia asli dari Indonesia seperti Begonia didyma, Begonia guttapila, Begonia hooveriana, dan Begonia kelimutuensis. 

Ada pula Begonia hasil persilangan (hybrid) seperti Begonia rex dengan bentuk daun yang unik dan warna yang menarik serta Begonia Maculata yang dapat tumbuh tinggi dengan daun panjang bermotif polkadot.

Begonia Tuti Siregar

Sebagai Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Botani Terapan  BRIN, Hartutiningsih-M. Siregar mengatakan Begonia (Begoniaceae) termasuk tumbuhan yang mudah dikenali. Mempunyai ciri-ciri spesifik yaitu  berupa terna tegak, semak atau menjalar, dengan batang yang berair dan  helaian daun yang tidak simetris (begoniifolia). 

Menurut peneliti yang telah menggeluti tanaman hias Begonia sejak tahun 2001, untuk mendapatkan varietas  Begonia baru  dengan  sosok menarik dengan penampilan fisik yang diharapkan lebih baik dari induknya, unik, menarik  atau mempunyai daya tahan yang kuat dapat dilakukan penyerbukan silang  atau penyilangan (cross pollination).

Baca juga: Bali Masuk Daftar Destinasi Wisata Musim Panas 2024 Paling Menarik

Pada umumnya Begonia melakukan  penyerbukan sendiri (selfpollnation), sedangkan penyerbukan silang secara buatan dilakukan dalam kegiatan pemuliaan untuk menghasilkan F1, yang selanjutnya merupakan langkah untuk melahirkan varietas baru  yang lebih bervariasi. Begonia ”Tuti  Siregar” nomor 00275/PPVT/S/2014. 

"Pengembangan varietas baru tersebut mempunyai prospek dan nilai jual tinggi sebagai tumbuhan hias komersial,  daunnya yang tidak simetris dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik  banyak diminati," jelasnya.

Ilustrasi bunga begonia. Dok. Website Kebun Raya Bali Ilustrasi bunga begonia.

Seperti pada varietas baru Begonia “Tuti Siregar” B. Tuti Siregar persilangan antara B. listada Smith & Wasshausen x B. acetosa Vellozo yang telah mendapatkan lisensi akan dapat lebih mudah diakses masyarakat luas karena  ditanam di Rumah Kaca Khusus Taman Begonia di Taman Bunga Nusantara Cipanas, berdampingan dengan jenis Begonia lainnya.

Kerja sama itu merupakan wujud hilirisasi hasil penelitian hibridisasi Begonia “Tuti Siregar”. 

Begonia ini merupakan tanaman hias pot dalam ruangan (indoor plant), berdaun indah, karakter daunnya unik, berbentuk bulat telur (ovate), dengan permukaan melengkung ke atas.

Warna dasar permukaan berwarna hijau, berbulu halus seperti beludru, warna pertulangan daun pada permukaan atas kuning menyala. Warna permukaan bawah merah marun berbulu halus. 

"Nama Begonia Tuti Siregar, diambil dari nama saya Tuti, dan Siregar merupakan nama Bapak Mustaid Siregar (suami) Kepala Kebun Raya Bali saat itu," kata Tuti.

Baca juga:

"Semula saya akan menggunakan nama Begonia listatosa (perpaduan dari nama listada dan acetosa), akan tetapi ada aturan bahwa pemberian nama silangan baru tidak diperkenankan menggunakan nama-istilah nama latin Begonia tersebut, dan atas saran dari rekan peneliti Begonia USA, Schoot Hoover menyarankan lebih baik pakai nama Tuti saja, untuk memberi apresiasi," ungkapnya.

Begonia menyukai tempat sejuk dengan ketinggian 200 hingga 2.400 meter di atas permukaan laut. Sebagai gambaran, daerah yang cocok untuk menanam begonia di Jawa Barat antara lain kawasan Cipanas, Kebun Raya Cibodas, Bandung, Lembang. 

Sementara di Jawa Tengah, begonia cocok ditanam di sekitar Tawangmangu, dan di Jawa Timur di Malang, Batu. Tempat yang representatif dan telah terbukti “nyaman” bagi begonia adalah Kebun Raya Bedugul, Bali. 

Kebun raya ini memiliki iklim yang sejuk dan sangat mendukung pertumbuhan berbagai jenis begonia. Kebun Raya Bedugul, Bali telah dijadikan sebagai Pusat Konservasi dan Pengembangan Begonia di Indonesia. 

"Koleksinya merupakan yang terlengkap di dunia, lebih dari 320 jenis, semoga dengan pengolaan oleh pihak swasta masih terawat dengan baik, saya dengar info banyak jenis-jenis species - alam pada merana dan  mati, sangat disayangkan," jelasnya.

Aspek ekonomi penelitian Begonia di Kebun Raya mempunyai prospek dan nilai ekonomi tinggi sebagai tumbuhan hias komersial. 

Begonia juga  diprediksi akan menjadi salah satu trend masa depan.  Daunnya yang tidak simetris dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik banyak diminati. 

Diharapkan hasil penelitian pemuliaan melaui hibridisasi dan mutasi ini dapat menambah keragaman Begonia dan menghasilkan varietas baru.

Baca juga: Komentar Menparekraf Sandiaga Soal Wisman Nakal di Bali 

Sunset di kebun

Selain mempertahankan perannya sebagai tempat konservasi, Kebun Raya Bali yang dikelola oleh PT. Mitra Natura Raya juga terus berinovasi dengan menghadirkan Intimate Music Show dengan nama “Sunset di Kebun”.

Dengan slogan “Intimate Music Show with Green, Conservation, and, Culture Movement”, Kebun Raya Bali menghadirkan music show yang berbeda dari konser biasanya.

Mulai dari suasana music show yang dikelilingi oleh pepohohan hijau, hingga menikmatinya lantunan nada dari musisi sambil duduk, Sunset di Kebun menjadi pilihan sempurna untuk segala jenis penonton.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Sunset di Kebun (@sunsetdikebun)

“Kebun Raya memiliki peran untuk terus mengajak generasi muda, merawat dan menjaga konservasi alam. Hal tersebut juga kami gaungkan dalam sebuah implementasi pertunjukan green and conservation movement sunset di Kebun,” ujar Tito.

Selain menikmati musik dengan alam yang indah, Sunset di Kebun juga menyediakan berbagai kegiatan yang menyenangkan, sebagai area konservasi tumbuhan, para penonton Sunset di Kebun juga bisa mendapatkan kesempatan untuk membawa pulang tanaman special lengkap dengan informasi mengenai cara merawatnya.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Travel Update
Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Travel Update
TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

Travel Update
Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com