Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Libur Sekolah, Pergerakan Turis Domestik Diprediksi Naik hingga 20 Persen

Kompas.com - 20/06/2024, 08:15 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada periode libur sekolah diprediksi meningkat hingga 20 persen.

"Libur sekolah ini diprediksi akan terjadi peningkatan kunjungan 10 sampai 20 persen dibanding hari-hari biasa," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dalam Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: 5 Kolam Renang di Bekasi Jawa Barat untuk Libur Sekolah Anak

Nia melanjutkan, periode libur sekolah termasuk momen yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berwisata dibanding saat momen libur long weekend Idul Adha.

Pada momen libur sekolah, Nia mengatakan, wisata ramah keluarga seperti Taman Margasatwa Ragunan dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diperkirakan akan menjadi tempat wisata favorit.

Maka dari itu, tambahnya, diperlukan persiapan dari sisi pelaku industri pariwisata dan masyarakat yang hendak berwisata.

Baca juga:

Imbauan untuk pelaku wisata

Menjelang libur sekolah, pelaku pariwisata diminta mempersiapkan pengelolaan penumpukan wisatawan dan lonjakan kedatangan wisatawan.

"Hati-hati, ini akan terjadi penumpukan di satu tempat, ini tidak mudah dan harus dikelola dengan baik," kata Nia.

Pasalnya, lanjut dia, bisnis pariwisata merupakan bisnis persepsi. Ketika seseorang datang ke suatu tempat, ia akan merasakan pengalaman.

Apabila pengalaman yang dirasakan tidak menyenangkan, dan pengalaman tersebut dibagikan ke masyarakat luas, maka akan berdampak buruk terhadap tempat wisata tersebut.

"Keberhasilan promosi (tempat wisata) itu adalah ketika orang datang dan datang kembali," tuturnya.

Baca juga: 10 Ide Kegiatan Murah Meriah buat Libur Sekolah

Ilustrasi wisatawan di Taman Margasatwa Ragunan (Kebun Binatang Ragunan), Jakarta Selatan.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi wisatawan di Taman Margasatwa Ragunan (Kebun Binatang Ragunan), Jakarta Selatan.

Maka dari itu, kata Nia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengimbau para pelaku pariwisata untuk menjaga keamanan, keselamatan, dan kesehatan guna menjaga daya tarik wisata yang ditawarkan.

Nia menegaskan bahwa keamanan dan keselamatan merupakan aspek yang tidak bisa ditoleransi.

"Ketika ada kerumunan, tidak cuma kesehatan dan kenyamanan badan kita, tetapi juga mungkin dari pencopet. Jadi kita harus sama-sama menjaga, tapi tentunya pengelola harus betul-betul menjalankan teknik manajemen pengunjung," jelas Nia.

Selain itu, pelaku wisata diingatkan untuk memastikan keamanan dan penggunaan wahana atau atraksi wisata sesuai kapasitas daya dukung.

Jangan sampai pelaku wisata memanfaatkan lonjakan pengunjung wahana dengan mengesampingkan faktor keselamatan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com