Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Ungkap Alasan Pariwisata Indonesia Kalah dari Negara Lain di ASEAN

Kompas.com - 02/07/2024, 15:15 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Faktor lain

Dikutip dari tulisan Rhenald Kasali dalam Harian Kompas, Myra menuturkan, masih ada faktor lain yang memengaruhi keunggulan pariwisata sejumlah negara di ASEAN.

Alasan tersebut adalah penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang gencar diterapkan di negara-negara seperti Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

"Barangkali kita perlu melakukan monitor dan tidak berdiam diri atas berbagai kasus dalam pembangunan destinasi wisata, tanpa mengurangi penghargaan saya terhadap capaian-capaian yang sudah ada," jelas Myra.

Misalnya, pembangunan tempat wisata yang mengganggu atau merusak lingkungan, tidak efektifnya sarana wisata yang dibangun, serta munculnya protes masyarakat.

Baca juga: China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

"Itu adalah gejala-gejala bagaimana aspek sosial dan lingkungan yang berkaitan dengan pariwisata," tuturnya.

Meski peringkat Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2013-2019 atau TTDI Indonesia meningkat, Myra mengatakan bahwa business environment dan health and hygiene pariwisata yang masih sangat rendah.

"Transportasi mengalami peningkatan, tetapi tourist infrastructure masih lebih tertinggal karena kita sering kali sangat fokus pada kebutuhan transportasi, bukan infrastruktur turis," jelas Myra.

Adapun rangking cultural resources pariwisata Indonesia yang mendapat nilai tinggi, nyatanya memiliki nilai rendah.

Menurut Myra, penting untuk menggalang kerja sama dengan kebudayaan dan menjadikan hal ini sebagai modal untuk sumber daya pariwisata.

"Kita lebih banyak memanfaatkan kebudayaan untuk berbagai acara, tetapi sebagai sumber daya, kelihatannya masih perlu digarap lebih banyak lagi," jelas dia.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin Berbahaya: Dampaknya bagi Wisatawan

Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin Berbahaya: Dampaknya bagi Wisatawan

Travel Update
Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia, Hotel Sampai Tolak Turis

Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia, Hotel Sampai Tolak Turis

Travel Update
Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Travel Update
Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Travel Tips
Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Travel Update
12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

Jalan Jalan
5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta

5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta

Jalan Jalan
Promo Menginap di Ibis Styles Bogor Pajajaran, Rayakan 3 Tahun Beroperasi 

Promo Menginap di Ibis Styles Bogor Pajajaran, Rayakan 3 Tahun Beroperasi 

Hotel Story
Penglipuran Village Festival Digelar sampai 7 Juli 2024, Desa Wisata Terbaik di Bali

Penglipuran Village Festival Digelar sampai 7 Juli 2024, Desa Wisata Terbaik di Bali

Travel Update
Rest Area Gunung Mas Dilengkapi Warung Pelayanan Publik, Ada Layanan STNK

Rest Area Gunung Mas Dilengkapi Warung Pelayanan Publik, Ada Layanan STNK

Travel Update
Kota Lama Surabaya Terus Dikembangkan sampai 5 Tahun Mendatang

Kota Lama Surabaya Terus Dikembangkan sampai 5 Tahun Mendatang

Travel Update
Kompas Travel Fair 2024 Siap Digelar 20-23 September di JCC Jakarta 

Kompas Travel Fair 2024 Siap Digelar 20-23 September di JCC Jakarta 

Travel Update
Cirebon Siapkan 4 Pabrik Gula Bersejarah untuk Tempat Wisata Baru

Cirebon Siapkan 4 Pabrik Gula Bersejarah untuk Tempat Wisata Baru

Travel Update
Desa Wisata Pulo Sibandang di Sumatera Utara, Terbentuk dari Kolaborasi 3 Desa

Desa Wisata Pulo Sibandang di Sumatera Utara, Terbentuk dari Kolaborasi 3 Desa

Travel Update
Danau Ubur-ubur di Pulau Kakaban Masih Ditutup, Kelestarian Jadi Prioritas

Danau Ubur-ubur di Pulau Kakaban Masih Ditutup, Kelestarian Jadi Prioritas

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com