Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Kertas Sukoco Digemari Turis Asing

Kompas.com - 08/07/2013, 16:49 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Wayang merupakan salah satu warisan budaya dunia yang dimiliki Indonesia. Biasanya terbuat dari kulit atau kayu yang dibentuk sedemikian rupa membentuk karakter tokoh-tokoh perwayangan. Namun di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bisa dijumpai wayang yang terbuat dari kertas.

Adalah Sukoco (33) warga Dusun Sangen RT 1 RW 8 Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, salah satu perajin wayang kertas yang dikenal di wilayah Candi Borobudur. Dari tangannya tercipta ribuan wayang kertas unik dengan nilai seni tinggi. Bahkan wayang karyanya telah menjadi kegemaran para wisawatan mancanegara untuk dijadikan cinderamata.

Sukoco menceritakan, sejak mengenyam pendidikan di SMKI Yogyakarta jurusan pedalangan, dirinya sudah mulai membuat wayang kulit. "Awalnya saya bercita-cita ingin jadi dalang namun lambat laun saya lebih tertarik membuat wayang. Namun itu pun sempat terhenti. Saya pindah sekolah ke SMA di Kabupaten Magelang," kisah pria kelahiran Magelang, 22 September 1980 ini, akhir pekan kemarin.

Setelah sekian lama tidak membuat wayang, lanjutnya, Sukoco merindukan kembali membuat wayang meski tidak dengan bahan kulit melainkan dengan kertas. "Saya buat sendiri wayang kertas di rumah, saya juga main dalang-dalangan," ucapnya tersenyum.

Ketika itu Sukoco tidak berniat untuk menjual karyanya. Namun setelah karyanya sampai di tangan orang lain, permintaan pembuatan wayang semakin banyak. Bahkan permintaan wayang kertas juga datang dari turis manca negara yang berkunjung ke Candi Borobudur, terutama Belanda dan Jerman.

Hingga saat ini sudah ada puluhan tokoh wayang kertas yang diciptakan. Diantaranya Punokawan (Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng), Kumbokarno, Hanoman, Anggodo, Nakulo dan Sadewo, Arjuno, serta Puntodewa. "Tokoh yang paling sulit dibuat itu tokoh raja, seperti tokoh Krisna, Baladewa, Duryudana dan Dasamuka. Karena ukiran dan bentuk hiasan cat cukup rumit,” aku Sukoco.

Suami dari Trimuryah itu menjelaskan, bahan dasar membuat wayang kertas itu sendiri hanya kertas karton, cat minyak dan tatah (alat pahat). Butuh waktu sekitar lima hari untuk membuat sebuah wayang kertas. Mulai dari pemotongan kertas, mengukir di bagian wajah dan tubuh, hingga nyungging (mewarnai) menggunakan cat minyak. Selanjutnya dikeringkan untuk kemudian divernis supaya tampak sedikit berkilap.

"Biasanya yang bantu pengecatan istri saya. Tapi untuk bentuk dasar wayang tetap saya yang buat,” jelasnya sambil menunjukkan tempat dia membuat wayang kertas tersebut.

Harga sebuah wayang kertas cukup terjangkau, mulai Rp 35.000 - Rp 40.000 per tokoh. Jika pembeli menginginkan wayang dibingkai maka harga menjadi Rp 100.000 - Rp 200.000 per tokoh. Harga tersebut tergantung tingkat kerumitan pembuatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com