Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Erau, Berharap Tahun Depan Lebih Baik

Kompas.com - 26/07/2013, 11:19 WIB
ACARA seni-budaya Erau International Folklore and Art Festival 2013 berakhir pada Minggu (7/7/2013) setelah dihelat selama seminggu. Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sebagai si empunya hajatan, berharap dunia internasional lebih mengenal Erau.

Prosesi Belimbur menjadi acara penutup Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF). Sultan Kutai Aji Muhammad Salehuddin II memulai Belimbur dengan memercikkan air Tuli—air yang diambil dari perairan Kutai Lama—ke dirinya sendiri, kemudian kepada orang-orang di sekitarnya.

Warga di jalanan Kota Tenggarong kemudian beramai-ramai saling mengguyur. Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari pun ikut basah kuyup. Belimbur bermakna penyucian diri dari pengaruh jahat sehingga kembali suci-bersih, serta menambah semangat membangun daerah.

Selain Belimbur, Erau juga diisi sejumlah upacara adat kesultanan, seperti Bepelas dan Mengulur Naga. Bepelas dimaksudkan untuk memuja sukma dan raga Sultan agar Sultan mendapatkan kekuatan untuk melaksanakan tugas dan adat. Saat Bepelas, ditampilkan tarian tradisional.

Mengulur Naga adalah puncak rangkaian kegiatan Erau. Dua naga yang sebelumnya disemayamkan di serambi keraton diarak ke Sungai Mahakam. Erau juga menampilkan kedekatan Sultan Kutai, kerabat kesultanan, dengan rakyat. Itu tergambar dalam Beseprah, tradisi makan bersama di sepanjang jalan utama Tenggarong, ibu kota Kukar.

Tidak hanya pameran kerajinan dan bazar, EIFAF juga dimeriahkan dengan aneka lomba tradisional, seperti hadang, enggang, dan menyumpit. Satu lagi yang unik, yakni lomba ngapeh, lomba ngobrol dalam bahasa Kutai. Tema obrolan bebas, tetapi diutamakan tentang Erau.

Di atas sebuah panggung di tepian Mahakam, Mbok Agus (42) dan Mbok Timo (61) tampil menghibur. Tema obrolan mereka sederhana, yakni Mbok Agus mengajak Mbok Timo jalan-jalan melihat acara-acara Erau. Namun, cepatnya mereka bicara dengan nada tinggi disertai tawa melengking, plus aksi panggung yang cuek, membuat penonton tergelak.

BARRY KUSUMA Festival Erau di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (29/6/2013).
”Dari ngapeh, kita bisa melihat warga saling mengobrol dalam bahasa Kutai. Tema obrolan hanya soal kegiatan sehari-hari. Yang tua memberikan nasihat kepada yang muda. Namun, dari hal-hal itulah, kita bisa melihat tradisi Kutai,” ujar Kepala Seksi Pergelaran Hiburan Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kukar, Saripah Alpi.

Erau berasal dari bahasa Kutai ”eroh” yang berarti ramai, riuh, ribut, dan suasana penuh sukacita. Suasana yang ramai itu diartikan dengan banyak kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajatan dan mengandung makna, baik yang bersifat sakral, ritual, maupun hiburan.

Agenda rutin

Erau pertama dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama (1300-1325), Erau dihelat. Sejak itulah Erau diadakan setiap ada penggantian atau penobatan raja Kutai.

Dalam perkembangannya, Erau juga untuk pemberian gelar dari raja kepada tokoh atau pemuka yang berjasa bagi kerajaan. Sejak berakhirnya pemerintahan Kerajaan Kutai pada tahun 1960, dan wilayahnya menjadi daerah otonomi (Kabupaten Kutai), tradisi Erau tetap dipelihara dan dilestarikan.

Erau pun menjadi pesta rakyat dan festival budaya yang juga agenda rutin Pemkab Kukar, yakni dalam rangka memperingati HUT Kota Tenggarong, yang merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Kutai sejak tahun 1782. Erau telah menjadi ikon bagi Kabupaten Kukar.

Sekian lama Erau hanya dimeriahkan peserta lokal, yakni warga sendiri dan kabupaten-kabupaten tetangga. Namun, pada tahun ini, Erau menampilkan sesuatu berbeda, yakni mengundang kontingen seni dari delapan negara, yakni Mesir, Thailand, Taiwan, Belgia, Korea Selatan, Perancis, Ceko, dan Yunani. Sebenarnya ada satu negara lagi yang mestinya ikut, yakni Togo. Namun, dua minggu sebelum Erau dibuka, Togo terpaksa batal datang ke Tenggarong karena terbentur pengurusan visa.

BARRY KUSUMA Festival Erau.
Kehadiran kontingen asing yang tiap hari menampilkan street performance itu disambut antusias. Pemkab bekerja sama dengan International Council of Organization of Folklore Festival Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mendatangkan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com