Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascapandemi Covid-19, Suasana Akhir Pekan di DIY Seperti Sedang Libur Panjang

Kompas.com - 24/05/2024, 17:05 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo menyebut, ada fenomena baru pascapandemi Covid-19 di pariwisata DIY.

Menurut Singgih, pascapandemi Covid-19 suasana di DIY saat akhir pekan seperti libur panjang.

"Saya kira di Yogya ini ada fenomena baru setelah pandemi Covid-19. Setiap weekend semacam libur panjang," kata dia, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Dispar DIY Wajibkan Sekolah Pilih Sopir yang Bersertifikat untuk Study Tour

Itu berarti, DIY kedatangan banyak wisatawan, meski hanya libur akhir pekan Sabtu dan Minggu.

Dia menambahkan saat hari kerja juga pelaku wisata di DIY juga harus siap menerima wisatawan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Harus siap menerima kunjungan wisatawan dalam weekdays maupun weekend," kata dia.

Siap terima wisatawan saat hari kerja

Singgih juga berpesan kepada pelaku wisata untuk terus siap menerima wisatawan setiap saat tidak hanya saat libur panjang saja.

Mengingat saat ini Dispar DIY sedang serius menggarap peralihan dari mass tourism menjadi quality tourism.

Baca juga: Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

"Karena kita menuju ke quality tourism maka wisatawan itu mendapat pengalaman yang lebih banyak di samping mass tourism," tutur Singgih.

Ilustrasi pengunjung memadati Pantai Parangtritis, DI Yogyakarta, salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Pantai Parangtritis setiap tahun dijadikan sebagai tempat padusan oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Dok. Shutterstock/SevyStocks Ilustrasi pengunjung memadati Pantai Parangtritis, DI Yogyakarta, salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Pantai Parangtritis setiap tahun dijadikan sebagai tempat padusan oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Adapun mass tourism adalah tren lama saat wisatawan hanya datang, jalan-jalan, foto, makan, dan pulang, sehingga value yang didapat masih kurang.

Singgih melanjutkan, perlu penambahan narasi atau story telling di tempat wisata. Selain itu juga dilengkapi dengan tempat belanja, sehingga dapat berdampak pada sektor ekonomi dan juga budaya.

Baca juga: Putri Indonesia Wakil DIY, Promosikan Sumbu Filosofi Yogyakarta

"Kesiapan pasti harus itu entah weekday weekend, libur. Kesiapan paket wisata dan kesiapan produk penunjang pariwisata merchandise makan kuliner itu harus dijaga kebersihannya," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com