Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Durian Sawang, Tersohor Turun-temurun

Kompas.com - 13/01/2014, 13:30 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com—Siapa tak kenal dengan buah berduri tajam yang memiliki bau menyengat namun berasa lezat ini? Ya, durian satu ini dikenal tersohor dari masa ke masa hingga penjualannya merambah tidak hanya seluruh Aceh, melainkan ke provinsi tetangga, Sumatera Utara.

Berasal dari Desa Blang Ranto, Kecamatan Sawang, rasa dan aroma menusuk dari durian itu menjadi buruan masyarakat maupun agen yang sudi menempuh jarak hingga puluhan kilometer dari jalan negara, Banda Aceh-Medan, tepatnya melalui tikungan Krueng Mane, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.

Tak hanya jauh, jalan dilalui cukup terjal dengan suguhan jurang di kanan kiri jalan. Namun, tantangan tersebut terbayar setibanya di Blang Ranto, dengan hamparan kebun durian yang padat. Khusus akhir pekan, banyak kendaraan pribadi melintas untuk memburu durian langsung dari bawah pohon pemiliknya.

Aisyah, 45, salah seorang pemilik kebun durian, mengaku setiap musim panen durian, dirinya rela menetap di kebun hingga berhari-hari hanya untuk menunggu durian jatuh. Ditemani sang suami dan dua orang anaknya, dia meninggalkan rumah untuk menambah penghasilan keluarga itu.

“Hampir setiap musim panen kita seperti ini. Kalau tidak, setiap ada buah jatuh bisa dicuri orang,” ungkap Muhammad, suami Aisyah, kepada Kompas.com, Minggu (12/1/2014).

Aisyah tak kesulitan menjual durian. Pasalnya Aisyah setiap saat agen akan menyambangi kebun mereka untuk membeli durain-durian yang sudah ditumpuk dalam jumlah banyak. Harga per butir dipatok agen Rp 10.000  untuk ukuran standar. “Kalau besar bisa di atas Rp 10.000 tergantung tawar-menawar,” jelas Muhammad.

Tentu saja harga itu jauh berbeda ketika membeli durian di pasaran. Tak hanya mahal, buah durian yang berkualitas baik juga jarang diperoleh. Sehingga akhir pekan dimanfaatkan masyarakat pendatang untuk memburu langsung ke kebun warga.

Zulkarnain, warga asal Bireuen, mengaku sengaja mengajak keluarganya membeli durian langsung ke kebun warga di Blang Rantau. “Memang sejak saya kecil tahunya durian Sawang yang paling enak dibanding durian lain, apalagi harganya murah dibeli di sini,” jelasnya.

Hanya mengeluarkan Rp 130.000 bapak tiga anak ini mengaku memborong hingga 15 durian berukuran sedang. Tak hanya murah, hampir ke semua durian yang ia beli memiliki kualitas bagus dan manis. “Kalau beli di pasar belum tentu seperti ini, bisa ratusan juga untuk beberapa butir saja,” tambah Zulkarnain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com