Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masakan Khas Sumbawa Diminati Turis Italia

Kompas.com - 25/02/2014, 18:09 WIB
SUMBAWA BESAR, KOMPAS.com - Masakan khas Sumbawa berupa singang, sepat dan sirasang yang awalnya menu khas petani setempat, kini diminati wisatawan Italia yang datang untuk mencicipi cita rasa kuliner itu.

"Beberapa kali wisatawan asal Italia menyambangi lesehan kami untuk menikmati masakan singang, sepat dan sirasang. Menurut wisatawan itu, rasa masakan ikan laut di Sumbawa enak dan berbeda dengan di tempat lain," kata Barnawan Jaya, pengusaha kuliner asal Kota Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, Selasa (25/2/2014).

Lelaki berusia 45 tahun itu melanjutkan, masakan sepat, singang dan sirasang menjadi menu primadona, karena konsumen yang mencicipi masakannya sering menjadi ketagihan. Padahal, masakan itu hanya menggunakan racikan bumbu yang sederhana, diambil dari lingkungan sekitarnya.

"Saya bersyukur masakan yang saya tawarkan bisa diterima. Bahkan bukan hanya oleh masyarakat lokal, turis asing pun menggemari, meski usaha ini terletak di tempat yang sederhana berupa lesehan," katanya.

Dikatakan lelaki yang akrab dipanggil Jina ini, dirinya mengawali usaha delapan tahun silam dengan modal Rp 2 juta, yang kemudian digunakan untuk membuka warung lesehan.

Seiring tingginya minat konsumen pada masakan tersebut, akhirnya Barnawan mampu membeli mobil hasil dari omzet di warung. Mobil itu kini digunakan sebagai penunjang operasional usaha di bidang kuliner itu.

Untuk melancarkan usaha, setiap hari warung lesehan Barnawan membutuhkan bahan baku berupa 30-50 kg ikan laut per hari. Jenis ikan laut yang digunakan adalah ikan kerapu, kakap dan baronang.

Lelaki yang dikenal nyentrik oleh kalangan masyarakat ini mengatakan dirinya sering ditawari oleh pengusaha restoran untuk menyiapkan masakan khas Sumbawa. Salah satunya, pengusaha asal China yang membuka bisnis restoran di Kuta, Bali.

"Saya akan dibayar berapa pun oleh pengusaha itu untuk menyiapkan masakan khas Sumbawa dan mengisi menu di restoran. Tapi, saya lebih memilih untuk membuka lesehan Tenda Sisiola walau dengan penghasilan seadanya," katanya.

Tidak hanya itu, Barnawan pun kerap kali diundang oleh sejumlah pengusaha asal Jakarta untuk kerja sama mengembangkan masakan khas daerah itu, namun Barnawan lebih ingin berkonsentrasi membesarkan usahanya sendiri.

Menurut dia, setiap hari, dalam waktu tiga jam saja, masakan di warung lesehannya sudah habis terjual dengan omzet rata-rata Rp 700.000 per hari.

Barnawan mengaku, pada awal usahanya dia sama sekali tidak menyangka masakannya akan disukai konsumen, karena dahulu masakan singang, sepat dan sirasang menjadi lauk pauk para petani yang sedang memanen padi.

Menu masakan itu juga menjadi makanan favorit masyarakat saat bulan Ramadhan. Jika tidak ada sepat, singang dan sirasang, suasana berbuka puasa di kalangan masyarakat Sumbawa dianggap kurang lengkap.

"Siapa sangka dari menu tradisional akhirnya digemari banyak kalangan. Bahkan, menu ini juga digemari oleh rombongan Wakil Presiden Boediono ketika mengunjungi Kabupaten Sumbawa beberapa waktu lalu," tambah Barnawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com