Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Wayang Potehi Berpusat di Gudo

Kompas.com - 02/10/2014, 19:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Seni boneka atau wayang potehi warisan budaya peranakan Tionghoa tetap dikonservasi komunitas masyarakatnya. Salah satunya masyarakat Gudo di Jombang, Jawa Timur. Kini, lokasi itu disebut sebagai pusat seni wayang potehi di Indonesia.

”Gudo di Jombang itu dekat dengan pusat Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto. Budaya peranakan Tionghoa di Gudo mampu bertahan sampai sekarang, menunjukkan kemampuan berbaur peranakan Tionghoa dan sikap toleransi masyarakat sekitarnya yang tumbuh kuat,” kata arkeolog Hasan Djafar, pensiunan dari Universitas Indonesia, Rabu (1/10/2014), di Jakarta.

Hasan mengatakan, masyarakat pendatang dari Tiongkok ke Jawa itu jauh sebelum Kerajaan Majapahit terbentuk abad XII-XIV. Pada masa Majapahit, masyarakat Hindu-Buddha menjadi dominan. Namun, sekarang terkikis dan beralih sebagai masyarakat Islam.

”Peranakan Tionghoa hidup dalam kluster-kluster dan mampu terus bertahan. Namun, intinya karena sikap masyarakat sekitar memberikan toleransinya dengan baik,” kata Hasan.

Kelengkapan potehi

Peneliti budaya peranakan Tionghoa, Dwi Woro Retno Mastuti dari Program Studi Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, mengatakan, kelengkapan proses seni wayang potehi masih terjaga di Gudo. Proses produksi, pemain, dan pementasan seni wayang masih tetap terjaga hingga sekarang.

”Kelangsungan komunitas peranakan Tionghoa terdukung pola interaksi dagang,” kata Dwi Woro.

Gudo terletak 13 kilometer arah barat Jombang. Seni wayang potehi di Gudo sering dipentaskan di Kelenteng Hong San Kiong di pertigaan jalan ke arah selatan menuju Kediri dan ke utara menuju Jombang. (NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com