Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih ada "Sophie" di Pulau Weh

Kompas.com - 20/12/2014, 18:00 WIB
IA berada di dasar laut yang dalam. Tergolek sendiri di pasir, dikelilingi dinding air laut berwarna biru pekat. Ia bernama Sophie Rickmers, sebuah kapal kargo milik Jerman, yang selama puluhan tahun, menjadi penghuni Teluk Pria Laot, Pulau Weh, Aceh.

Beberapa waktu terakhir, nama Sophie menjadi pembicaraan hangat banyak kalangan. Hal ini berkaitan dengan rencana Pemerintah Kota Sabang, untuk mengangkat Sophie dari peraduannya. Untunglah, rencana ini tidak jadi dijalankan. Sang empunya gagasan, yakni Pemerintah Kota Sabang, akhirnya membatalkan idenya ini, pada awal Desember silam.

Pembatalan ini tentu patut dirayakan. Sudah semestinya, memang, Sophie tak diganggu. Keberadaannya di laut Pulau Weh adalah salah satu magnet bagi banyak penyelam, untuk bertandang ke pulau yang terletak di bagian barat laut Pulau Sumatera ini.

Banyak penyelam, ingin bertatap muka dan merasakan langsung kemegahan Sophie, namun, tak semua bisa melakukannya. Ini terjadi lantaran Sophie berada di sebuah tempat yang sulit dijangkau. Ia berada di kedalaman sekitar 50 meter di dalam laut. Dan, sudah tentu, dengan kedalaman seperti ini. tidak sembarang penyelam diperbolehkan menyelam disini.

“Ada beberapa syarat khusus. Misalnya, jam selam harus lebih dari 50 kali, nafas tidak boleh boros, membawa dua tabung, mengenal sistem dive computer dengan baik, dan tentu saja, fisik dan mental harus baik,” kata Ismayudi Dodent, pemilik Rubiah Tirta Diver, salah satu operator selam di Pulau Weh.

Berjumpa Sophie memang bukan perkara mudah. Biasanya, saat menyelam, para penyelam melihat terumbu karang atau samarnya dasar laut, dengan ikan-ikan yang menari-nari di sekeliling mereka. Namun saat akan bertemu Sophie, penyelam hanya akan melihat air laut di sekelilingnya. Tak ada dinding yang ditumbuhi terumbu karang atau samarnya dasar laut yang bisa dijangkau mata. Sejauh mata memandang, hanya dinding biru yang terlihat.

Barulah di kedalaman sekitar 40 meter, ada sosok lain yang nampak. Sebuah bayangan samar dari sebuah benda besar, yang tergolek diatas pasir. Semakin dalam menyelam, semakin jelas wujud benda ini. Inilah Sophie Rickmers, sebuah kapal sepanjang 134 meter. Ia berbaring sendiri dengan anggunnya, berselimutkan terumbu karang dan berbagai jenis ikan

Wujud Sophie terlihat masih sangat utuh. Ruang kemudi, dek, haluan dan tangga kapal,  terlihat masih lengkap berada di tempatnya masing-masing.

Sophie Rickmers adalah kapal kargo buatan Jerman yang dibuat pada tahun 1920. Kapal ini tenggelam di perairan Pulau Weh, pada 10 Mei 1940, di masa Perang Dunia Kedua.

Cerita Sophie memang berkaitan erat dengan lakon Perang Dunia Kedua. Bermula dari kisah agresi militer pasukan Jerman ke negara-negara Eropa, termasuk Belanda. Belanda tentu saja tak suka dengan tindakan Jerman ini.

Saat itu, kapal Sophie Rickmers kebetulan memasuki wilayah Sabang, yang menjadi wilayah kekuasaan Belanda. Belanda yang mendengar kabar ini, kontan berencana merebut Sophie. Sadar kapalnya akan dikuasai oleh Belanda, kapten Sophie memerintahkan anak buahnya, untuk menenggelamkan kapal. Caranya, dengan membuka bagian palka dan membiarkan kapal ini tenggelam dengan sendirinya. Anak buah kapal menuruti perintah kaptennya. Sophie pun tenggelam, setelah sebelumnya seluruh awak kapal berhasil menyelamatkan diri.

Kini, Sophie adalah pusat kehidupan. Di dasar laut , ia menjadi tempat tinggal dan tempat mencari makan, bagi bermacam mahluk laut. Berbagai jenis terumbu karang, ikan-ikan kecil dengan warna-warni tubuh nan rupawan, serta ikan-ikan besar, seperti kerapu dan kuwe, serta belut moray, hidup bersama di tubuh kapal ini. Membuat Sophie terasa begitu hidup, di dalam birunya laut Pulau Weh.

(M. Iqbal Syadzali/Kompas TV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com