Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Gerhana Matahari Total 2016, Kolaborasi Mitos dan Budaya

Kompas.com - 18/01/2015, 08:19 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjadikan momen Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 sebagai momen pariwisata nampaknya bukan hanya wacana belaka. Setelah PATA Indonesia Chapter mengundang beberapa wakil kepala daerah yang akan dilintasi oleh GMT, mereka bersepakat untuk bersinergi mengemas wisata GMT ini menjadi sesuatu yang menarik.

“Dari hasil kesepakatan, mereka (kepala daerah) berencana akan mengemasnya dengan kolaborasi budaya dan mitos. Akan ada sendratari atau upacara-upacara adat yang akan digelar sebagai pertunjukan saat GMT. Lalu setelahnya bisa dilanjutkan dengan membawa mitos atau dongeng-dongeng zaman dulu saat GMT berlangsung,” ungkap CEO PIC, Poernomo Siswoprasetijo pada Kompas Travel, Kamis (15/1/2015).

Pergelaran budaya dan mitos-mitos yang kembali ditampilkan saat GMT tiba diharapkan dapat menunjukkan identitas kota tersebut. Seperti yang diketahui, mitos-mitos yang berkembang memang banyak seputar GMT. Dahulu, GMT bukan hanya dianggap membahayakan, beberapa kota melakukan ritual khusus menyambutnya.

“Di salah satu kota yang tadi kami undang berdiskusi ada yang punya kebiasaan-kebiasaan unik saat GMT, mereka berkumpul di rumah dan melakukan ritual. Tidak ada yang boleh keluar rumah. Ya dongeng-dongeng seperti itu lah yang nantinya dihidupkan kembali,” paparnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, K. A. Tajuddin yang juga sempat hadir waktu itu menuturkan bahwa dahulu di Belitung, juga punya tradisi yang tidak biasa. “Zaman dahulu, saat GMT orang-orang berkumpul. Semuanya punya kebiasaan untuk memakai bedak dingin. Ada kepercayaan yang terbangun. Ini menjadi satu hal yang unik. Kemungkinan saat GMT nanti kita buat atraksi,” ungkapnya.

GMT diprediksi akan melintasi tujuh kota di Indonesia. Antara lain, Belitung, Balikpapan, Palangkaraya, Bengkulu, Ternate, Palembang, dan Palu. GMT merupakan fenomena langka ini belum dapat disaksikan kembali dalam 40 tahun ke depan. Oleh karena itu, PIC sebagai bagian dari badan pariwisata dunia, melihat GMT sebagai salah satu fenomena yang dapat membantu meningkatkan potensi wisata daerah yang dilalui GMT. PIC bekerja sama dengan pemerintah daerah, industri pariwisata, dan Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan wisata GMT tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com