Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samosir Gencarkan Sosialisasi Geopark Kaldera Toba

Kompas.com - 20/02/2015, 14:17 WIB
SAMOSIR, KOMPAS - Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menggencarkan sosialisasi terkait Geopark Kaldera Toba kepada berbagai unsur masyarakat. Sosialisasi ini diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat setempat untuk menjaga puluhan situs geologi yang tersebar di seluruh penjuru kawasan kaldera.

Sosialisasi tersebut diselenggarakan di Wisma Madima, Regional Management Pengelolaan Kawasan Danau Toba di Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Selasa (17/2/2015). Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Samosir Mangindar Simbolon dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat dari sejumlah wilayah sekitar Danau Toba juga menghadiri kegiatan itu.

Dalam sosialisasi, sebagian masyarakat masih terlihat belum memahami konsep geopark atau taman bumi. Saat ini, Indonesia tengah mendaftarkan Danau Toba dalam Jaringan Taman Bumi Global Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Danau Toba ditetapkan sebagai Taman Bumi Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2014.

Mangasar Sagala (56), warga Sianjur Mula-mula, mempertanyakan sejumlah bangunan yang dibangun terkait pengembangan Geopark Kaldera Toba. Salah satunya, bangunan Pusat Informasi Geopark di Desa Pusu Buhit, Kecamatan Sianjur Mula-mula.

”Bangunan itu sudah jadi, tetapi hingga kini masih kosong. Bangunan ini sebenarnya mau dijadikan apa karena warga berharap itu bisa menyedot wisatawan ke desa kami,” ujarnya.

Albert Siallagan, tokoh warga Desa Siallagan, juga mempertanyakan konsep konservasi di Pulau Samosir di tengah masih maraknya penebangan kayu. Penebangan kayu mengakibatkan kerusakan ekosistem hutan yang berdampak sangat besar bagi kelestarian Danau Toba.

”Kini, lahan hutan sudah gundul dan berdampak pada sumber-sumber air yang menjadi pemasok air ke Danau Toba. Hutan alam yang dulu heterogen kini menjadi satu macam,” katanya.

Direktur Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) Suryati Simanjuntak memaparkan, hutan di kawasan Danau Toba tidak lagi seperti dulu. Pada musim kemarau semua tampak gersang dan kering. Sebaliknya, pada musim hujan bahaya longsor dan banjir bandang sering terjadi. Hutan yang memiliki peran yang cukup besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

Kawasan strategis

Anggota Komisi E DPRD Sumatera Utara, Richard Sidabutar, mengatakan, unsur legislatif di tingkat provinsi berkomitmen memperjuangkan anggaran untuk pembenahan lingkungan sekitar Toba. Salah satunya dengan memperjuangkan Danau Toba yang wilayahnya meliputi tujuh kabupaten di Sumatera Utara sebagai kawasan strategis nasional untuk pengembangan ekonomi wilayah.

”Nantinya akan dibuat sub-sub area yang akan dikembangkan sesuai potensinya,” ujarnya.

Dia juga mendorong sosialisasi dapat dilakukan lebih masif ke semua wilayah sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal ini terkait dengan penilaian oleh tim dari UNESCO untuk mencari informasi mengenai pemahaman masyarakat sekitar Toba terhadap konsep taman bumi.

Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengatakan, pihaknya berkomitmen mendorong pencapaian target menjadikan Samosir sebagai tujuan wisata internasional pada 2025. Dia juga berupaya meningkatkan status infrastruktur jalan utama di wilayah Samosir menjadi jalan nasional. Hal itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas infrastruktur di Samosir yang dinilai tertinggal. (Gregorius Magnus Finesso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com